Sabtu, 15 September 2012

[FANFICTION] WE ARE BOYFRIEND | KWANGMIN PART




TITLE: WE ARE BOYFRIEND (KWANGMIN PART)
AUTHOR: Wulan Sari Zuno Nmw ( http://wulanmind.blogspot.com )
GENRE: FRIENDSHIP, ETC
RATING: FOR ALL
MAIN CAST: JO KWANG MIN (BOYFRIEND’S MEMBER)
OTHER CAST: BOYFRIEND MEMBERS (KIM DONG HYUN, SHIM HYUN SEONG, LEE JEONG MIN, JO YOUNG MIN, NO MIN WOO), SISTAR MEMBERS, ETC

DON’T COPAS J
*****
Ku rasa hyungku sudah sangat kesal padaku. Ne, memang kadang-kadang aku suka lemot. Tapi seperti inilah aku. Arra, hyungku seperti ingin menjitak kepalaku saat lemotku mulai kambuh. Tapi dia masih menahannya. Wajahnya menunjukkan kekesalannya padaku. Mianhae hyung.
                “Hyung, mianhae. Kau marah padaku?” tanyaku pada Youngmin.
                “Anni,” jawabnya singkat tanpa memandang ke arahku.
Lebih baik aku diam saja. Kalau aku terus berbicara, dia akan semakin kesal padaku. Saat ini kami ada fanmeet bersama member Boyfriend lainnya di Yeongdeungpo. Tapi sayangnya saat ini kami tidak satu kendaraan seperti biasa. Yang satu kendaraan hanya aku dan Youngmin hyung saja. Itu karena member yang lain memiliki acara masing-masing, begitu pula dengan aku dan hyungku. Kebetulan kami sering satu acara. Tadi juga telah menyelesaikan shooting untuk CF produk ponsel bersamanya.
Tak beberapa lama kemudian, kami berdua sudah sampai di backstage acara itu. Nampak member lain yang sudah berkumpul menyiapkan kostum dan yang lainnya. Aku dan hyungku langsung menghampiri mereka semua.
                “Annyeong,” sapa kami berdua berbarengan.
                “Kalian baru selesai?” tanya Donghyun hyung pada kami berdua.
                “Ne. Dimana perlengkapanku?” Youngmin hyung menuju ke meja yang penuh dengan barang-barang itu.
                “Itu. Di kotak besar yang tertera namamu,” jawab Hyunseong hyung.
                “Kwangmin-ah, Youngmin hyung sedang kesal padamu ne?” Minwoo datang menghampiriku sambil menautkan kancing bajunya.
                “Seperti yang kau lihat.”
                “Kau terlalu lemot sih Kwangmin-ah,” ledek Jeongmin hyung.
                “Ya!” aku kesal dan melemparkan Pikachu yang dipegang Minwoo ke arah Jeongmin hyung.
                “Ehhehe, mianhae,” Jeongmin hyung hanya meringis saja.
Kami semua sudah mempersiapkan diri. Kami segera menuju ke tengah panggung. Lagu pertama yang akan kami bawakan adalah Don’t Touch My Girl. Ini adalah lagu favoritku. Hyungku juga menyukai lagu itu. Ah, aku sangat menyayangi hyungku itu, aku sedih jika melihatnya kelelahan. Tapi rasanya aku di sini sendiri, hyungku lebih menyayangi Minwoo sepertinya.
Waktu itu, kami sedang mengikuti suatu acara reality show, kebetulan saat itu sedang hujan salju deras. Rasanya benar-benar dingin sekali. Minwoo juga kedinginan di sampingku dan hyungku melihatnya. Dia langsung memeluk Minwoo dan menghangatkannya. Tentu saja aku sangat iri padanya. Kenapa Youngmin hyung tidak memelukku dan malah memeluk Minwoo? Kecewa, itu pasti. Tapi mungkin hyungku merasa Minwoo lebih kedinginan daripada aku.
Setelah perform Don’t Touch My Girl, kami duduk dan diwawancarai. Kini giliranku diwawancarai oleh sang MC.
                “Kwangmin-ah, apa yang paling kau inginkan saat ini?” tanya MC Yeonrin.
                “Aku ingin bertemu keluargaku, aku sangat merindukan mereka. Itu sangat menyiksa,” jawabku polos.
                “Ya! Aku kan keluargamu! Memang kau pikir aku ini siapa?” serbu Youngmin hyung.
Semua orang yang ada di situ hanya tertawa melihat tingkah kami yang masih bisa dibilang sedikit kekanak-kanakan. Itu memang ciri khas kami. Hehehe. Kurang lebih 2 jam kami mengisi acara tersebut, acara pun selesai. Entah kenapa, aku sedang tidak ingin bertatap muka dengan hyungku, Youngmin hyung. Saat keluar dari tempat acara itu berlangsung, aku berjalan mendahului hyungku dan mengajak ngobrol Jeongmin hyung. Sepertinya Youngmin hyung tidak menyadarinya, dia masih asyik mengobrol dengan Minwoo dan Donghyun hyung.
                “Kwangmin-ah, kau tidak mengobrol dengan hyungmu? Biasanya kau selalu dekat-dekat dengan hyungmu?” tanya Hyunseong hyung.
                “Aku sedang tidak ingin,” jawabku sambil terus berjalan menuju mobil.
Kami semua sudah sampai di dorm. Rasanya aku ingin curhat pada Bora noona. Dia pasti bisa mengerti perasaanku. Aku mencari-cari Bora noona. Ah, itu dia. Kenapa dia tidak berlatih? Padahal Dasom noona, Hyorin noona, dan Soyou noona sedang berlatih.
                “Annyeong, noona,” sapaku pada Bora noona.
                “Ne, Kwangmin-ah. Waeyo?” balasnya.
                “Anni. Kau tidak latihan?”
                “Kakiku keram tadi, aku beristirahat dahulu. Kau kemari pasti ingin curhat sesuatu kan?”
Bora noona selalu bisa menebak apa yang akan aku lakukan. Dan kali ini dia benar lagi dengan tebakannya itu.
                “Ne, kau selalu tau,” ucapku lemah dan kemudian duduk di sampingnya.
                “Tentang hyungmu?” tebak Bora noona, dan itu memang sangat tepat sasaran.
                “Ne, noona. Aku...” aku benar-benar tidak sanggup untuk melanjutkan kalimat ini dan aku pun langsung memeluk Bora noona sambil menangis.
Bora noona sepertinya kaget karena ini pertama kalinya aku memeluknya. Dia kemudian mengelus rambutku dengan lembut.
                “Uljima ne..” ucapnya lembut.
Andai saja Bora noona adalah noona kandungku, aku sangat menyayanginya. Dia begitu baik padaku. Dia juga selalu menganggapku seperti dongsaeng kandungnya.
                “Kwangmin-ah, waeyo?” Dasom noona tiba-tiba datang menghampiri kami berdua bersama Hyorin noona dan Soyou noona.
Aku segera melepaskan pelukanku pada Bora noona. Dan aku juga langsung menghapus air mataku yang terus membanjiri kedua pipiku ini. Mereka menatapku dengan tatapan khas masing-masing seolah ingin tahu dengan apa yang aku pikirkan. Aku balas menatap mereka bergantian.
                “Waeyo Kwangmin-ah?” tanya Hyorin noona yang mengulang kembali kalimat Dasom noona tadi.
                “Aku sangat menyayangi hyungku, Youngmin. Tapi kenapa dia lebih memperhatikan Minwoo daripada memperhatikanku? Aku sangat menyayanginya melebihi apapun,” tangisku kembali pecah di hadapan mereka, aku segera menunduk karena malu.
Hyorin noona mendongakkan kepalaku yang tadinya tertunduk. Dia tersenyum manis padaku. Kedua tangannya menghapus buliran air mata di kedua pipiku.
                “Uljima. Hyungmu pasti juga sangat menyayangimu. Hanya saja kau tidak merasakannya. Dia juga pasti sangat memperhatikanmu. Nanti aku akan menyuruhnya untuk lebih memperhatikanmu lagi. Uljima ne,” Hyorin noona tersenyum padaku, entah apa yang terjadi padaku akibat ucapannya barusan aku menjadi lebih kuat dan bisa tersenyum.
                “Ne, uljima. Kau itu sangat tampan jika tidak menangis. Selain itu, apa kau mau semua fansmu ikut sedih karena kau menangis?” ucap Bora noona.
                “Ne. Saat kau menangis, kau tidak terlihat keren seperti biasanya,” lanjut Soyou noona.
                “Baiklah. Aku tidak akan menangis lagi. Gomawo noona. Aku sangat menyayangi kalian,” aku segera pergi ke tempat semua member Boyfriend berkumpul.
Tampak Youngmin hyung sedang terdiam dan raut wajahnya gelisah. Aku ingin menghampirinya. Tapi rasanya sangat berat. Beberapa langkah aku mendekat, wajah Youngmin hyung yang tadinya gelisah sekarang berubah menjadi sumringah. Apa tadi dia gelisah karena mengkhawatirkan aku? Ah, anni. Dia tidak mungkin mengkhawatirkan aku. Youngmin segera berlari ke arahku dan memelukku erat. Dia sepertinya menangis.
                “Hyung, ada apa?” aku bingung.
                “Aku pikir kau sudah tidak mau kembali lagi,” ucapnya yang masih sedikit terisak.
                “Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti.”
                “Tadi Hyorin noona bilang kalau aku sangat jahat padamu dan tidak pernah memperhatikanmu lagi. Dia juga bilang bahwa kau tidak ingin kembali lagi ke sini karena kau sudah sangat membenciku. Mianhae, Kwangmin-ah. Aku tidak pernah tidak memperhatikanmu. Aku selalu memperhatikanmu. Aku sangat menyayangimu, Kwangmin-ah. Walaupun kau kadang menyebalkan. Tapi sungguh aku menyayangimu,” kata-kata ini yang selama ini aku harapkan darimu hyung.
Aku melepaskan pelukannya yang sangat erat itu. Aku tersenyum padanya dan menatapnya dalam memastikan apa yang dia ucapkan tadi itu bukanlah kebohongan. Youngmin hyung benar-benar kelihatan tulus, tidak ada tatapan kebohongan di matanya.
                “Haha. Kau pikir aku membencimu? Ne, aku sangat membencimu saat kau tidak memperhatikanku. Tapi rasa benci itu terkalahkan oleh rasa sayangku padamu hyung. Gomawo,” aku tersenyum padanya.
Aku meninggalkan Youngmin hyung yang masih tetap berdiri diam. Aku menuju ke arah Minwoo dan mengganggunya. Aku sangat ingin selamanya kita bisa seperti ini. Gomawo untuk SISTAR noona yang memperbaik hubunganku dengan hyungku. Aku sangat menyayangi kalian semua.
Kami semua berlatih untuk memperbaik penampilan kami saat di panggung nanti malam. Semoga suatu saat nanti Boyfriend bisa memiliki konser tunggal. Aku sangat mengharapkan itu. Karena WE ARE BOYFRIEND.

THE END


Mianhae, kalo jelek. Tapi don’t copas ne. Ini murni hasil karya saya. Pemikiran saya. Gomawo buat yang udah baca. Nextnya untuk part Youngmin, semoga tidak bosan membaca karya saya. Gomawo J

1 komentar: