Rabu, 05 September 2012

[FANFICTION] WE ARE BOYFRIEND (MINWOO PART)

TITLE: WE ARE BOYFRIEND (MINWOO PART)
AUTHOR: WULAN
GENRE: FRIENDSHIP, ETC
RATING: FOR ALL
MAIN CAST: NO MIN WOO
OTHER CAST: MANAGER JUNG, BOYFRIEND MEMBERS (KIM DONG HYUN, SHIM HYUN SEONG, LEE JEONG MIN, JO YOUNG MIN, AND JO KWANG MIN), SISTAR MEMBERS, ETC
DON’T COPAS J

*****

[MINWOO POV]
Sekarang ini perjalananku ke Sebawki, aku akan mengisi acara di sana. Biasanya aku bersama dengan hyungdeul ku, tapi karena kesibukan kami mengisi acara yang kebetulan tidak sama, kami pun terpisah. Rasanya memang kurang menyenangkan pergi sendiri, hanya manager Jung yang bisa menjadi teman dekatku. Dia manager yang sangat pengertian padaku. Sudah seminggu ini jadwalku penuh sendiri. Aku jadi sering pulang hingga pagi. Aku hanya bisa melihat hyungdeulku yang sudah terlelap bersama mimpinya masing-masing. Ingin rasanya aku membangunkan hyungdeulku untuk menceritakan aktivitasku seharian penuh, tapi aku tak ingin membuat mereka lelah.
                “Minwoo-ah, kajja turun. Ini sudah sampai,” ucap managerku yang langsung membuyarkan lamunanku.
Aku segera mengambil tas ranselku yang berisi perlengkapanku dan langsung turun dari mobil. Diikuti manager Jung dari belakang, banyak fans yang mengelilingku. Aku langsung tersenyum. Bagiku, walaupun aku sangat lelah hanya dengan melihat fans dan mendengar teriakan mereka saja aku sudah merasa tenagaku terkumpul kembali. Mereka mengelu-elukan namaku. Ada yang berteriak-teriak histeris, ada juga yang hingga menangis. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat mereka bangga padaku.
Beberapa jam terlewati sudah, akhirnya jadwal terakhirku hari ini sudah selesai dengan baik. Jam sudah menunjukkan pukul 03.00 SKT, aku telah sampai di dorm. Aku mengintip ke kamar Jo twins dan Jeong hyung. Kreeek. Pintu pun terbuka, tampak mereka bertiga tertidur sangat lelap. Sepertinya mereka sedang bermimpi sangat indah. Ku tutup kembali pintu itu dan menuju ke kamarku dan Dong hyung + Seong hyung. Ku buka pintu kamar itu perlahan. Agar mereka berdua yang pasti sudah tertidur tidak akan terganggu.
                “Annyeong, Minwoo-ah,” sapa Donghyun hyung.
                “Ne, hyung. Kau belum tidur, hyung?” tanyaku yang heran melihatnya belum tertidur, padahal biasanya dia sudah tertidur duluan.
                “Aku sedang tidak bisa tidur. Jadwalmu sepertinya benar-benar sangat padat ya? Wah ternyata maknae Boyfriend benar-benar terkenal. Daebak,” seru Donghyun hyung.
                “Hyung ini.. Aish, kau lebih daebak daripada aku hyung,” aku menghempaskan tubuhku ke kasur.
                “Kau besok berangkat jam berapa?” tanyanya.
                “Jam 6 sepertinya.”
                “Kita akhir-akhir ini terpisah. Yang bersama hanya Jo twins saja, mereka selalu mendapat acara yang sama,” ucap Donghyun hyung lemah.
Benar yang ia katakan. Mungkin karena mereka kembar, jadi mereka akan mendapat acara yang sama. Sedangkan yang lain, terpisah. Sama halnya denganku.untung saja setelah minggu ini berakhir kami akan sering bersama lagi. Ne, tentu saja. Mulai Senin besok kita akan menghadiri acara di MBC Radio’s Shindong’s Shim Shim Tapa. Belum lagi setelah pulang dari tempat itu, kami harus menuju ke Bangkok untuk acara tour kami dan SISTAR sekaligus mempromosikan singel terbaru kami, Be My Shine.
                “Minwoo-ah,” panggil Donghyun.
                “Ne, hyung. Waeyo?”
                “Apa kau merindukan keluargamu? Kalau aku sangat merindukan keluargaku. Aku sangat ingin bertemu dengan eommaku. Eomma, bogoshippoyo.”
                “Nado, hyung. Aku juga sangat merindukan keluargaku. Aku ingin bertemu eommaku, appaku dan juga noonaku.”
Aku kembali terdiam. Mersakan hal yang sama yang dirasakan oleh Donghyun hyung. Aku merindukan keluargaku. Belum ada waktu libur untuk kami. Kami masih harus terus bekerja. Lagipula aku tidak bisa meninggalkan fansku juga, mereka menungguku. Aku tidak mau mengecewakan mereka. Walaupun di sisi lain aku ingin beristirahat sejenak, aku ingin menghirup udara bebas. Aku juga ingin bertemu keluargaku. Aku ingin menggoda noonaku seperti dulu. Aku juga merindukan suara lemah lembut eommaku dan suara tegas dari appaku.
Tanpa terasa, aku sudah tertidur pulas. Aku tidak mandi. Aku terlalu lelah mengisi hari ini. Padahal biasanya aku rajin. Aku mencium aroma masakan. Seperti aroma pancake. Aku terbangun, jam sudah menunjukkan pukul 05.30 SKT. Sebentar lagi aku harus berangkat beraktivitas. Aku mengikuti aroma pancake itu dan wanginya berhenti di dapur. Di sana, aku melihat Hyunseong hyung sedang memasak.
                “Hyung, kau memasak pancake?” tanyaku.
                “Ne. Aku dengar kau akan berangkat pukul 6 nanti. Aku sudah membuatkanmu pancake. Makanlah,” suruh Hyunseong hyung.
Aku segera duduk dan mengambilnya. Rasanya benar-benar enak. Mungkin sebenarnya rasanya biasa. Hanya saja semalam aku tidak makan dan ku rasa cacing di dalam perutku sedang mengadakan showcase hebohnya.
Selesai mandi dan bersiap-siap aku segera turun ke bawah. Manager Jung sudah menungguku di sana. Aku langsung masuk ke mobil. Aku menyandarkan kepalaku di kaca mobil. Kepalaku sedikit pening. Apa ini akibat dari kurang tidur dan semua aktivitasku yang tanpa istirahat ini? Ne, ku rasa itu adalah penyebabnya.
                “Gwaenchanayo?” tanya manager Jung yang melihatku memijit tengkukku.
                “Ne, gwaenchana,” jawabku.
                “Kau sudah makan?” tanyanya lagi.
                “Ne, sudah.”
                “Kalau begitu kau minum vitamin ini dulu, kau terlihat kurang sehat hari ini,” perintah manager Jung sambil memberikan satu wadah vitamin padaku.
***
Hari ini kami baru saja selesai dari acara di MBC Radios’s Shindong’s Shim Shim Tapa. Rasanya aku ingin tersungkur ke lantai, kepalaku terasa sangat berat. Semua hyungdeulku mulai cemas melihatku yang terlihat semakin pucat. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhku.
                “Minwoo-ah, kau sakit ne?” tanya Youngmin hyung.
                “Anni, hyung. Aku baik-baik saja,” jawabku sambil tersenyum.
                “Jinjja? Kau terlihat sangat pucat Minwoo-ah,” tambah Jeongmin hyung.
                “Ne, hyung. Jangan mengkhawatirkanku,” aku kembali tersenyum pada mereka.
Kami sudah sampai di bandara. Kami langsung menuju pesawat yang akan membawa kami ke sana. Saat mencoba berlari karena pesawat akan segera berangkat, aku sedikit terhuyung. Untung saja Hyorin noona menolongku bersama dengan member SISTAR lainnya.
                “Minwoo-ah, kau sakit?” tanya Bora noona.
                “Kau pucat sekali,” tambah Dasom noona.
                “Aigoo, suhu badanmu sangat tinggi,” Soyou noona menempelkan tangannya di keningku.
                “Gwaenchanayo. Aku baik-baik saja.”
Di dalam pesawat mungkin aku bisa beristirahat sebentar, walaupun tidurku juga tidak nyaman karena posisinya seperti ini. Tapi ini lebih baik daripada aku tidak istirahat. Beberapa jam berlalu, kami sudah sampai di salah satu bandara di Bangkok, Thailand. Suhu badanku meninggi daripada tadi. Kondisiku semakin parah. Keringat dingin juga tidak mau berhenti mengucur dari tubuhku. Bruk. Aku tersungkur di lantai bandara. Semua member Boyfriend dan SISTAR serta manager dan kru lainnya menghampiriku. Mereka terkejut melihatku. Mataku semakin lama terasa berat dan gelap. Aku pingsan.
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Ku pandangi sekeliling. Putih. Aku yakin saat ini aku berada di rumah sakit. Ada jarum infus yang menancap di tanganku. Saat aku mulai mencoba duduk, semuanya menghampiriku. Youngmin hyung langsung membantuku untuk duduk.
                “Ya! Kenapa kau tidak jujur saja pada kami kalau kondisimu itu sedang buruk sih?” omel Youngmin hyung.
                “Mianhae, kenapa kalian di sini? Seharusnya kalian kan sudah tampil,” aku tertunduk.
                “Acara sudah diundur. Kami tidak akan tampil tanpamu,” ucap Donghyun hyung.
                “Ini semua karena aku,” aku semakin menundukkan kepalaku.
                “Kami sudah menggantikan kalian sementara untuk tampil,” ucap Soyou noona yang tiba-tiba muncul.
                “Kau jangan khawatir. Semua akan berjalan normal,” ucap manager Jung.
                “Ne. Yang terpenting kau perbaiki kondisimu itu. Istirahatlah,” perintah Kwangmin.
Aku langsung mencabut infus yang menancap di tanganku dan segera berdiri. Semua orang melotot padaku.
                “Apa yang kau lakukan?!” ucap semuanya kompak.
                “Lihat! Aku sudah baikan. Aku mau tampil hari ini. Aku tidak mau mengecewakan fansku. Kita bersama, itulah yang membuatku kuat. Karena kita adalah Boyfriend. WE ARE BOYFRIEND!” ucapku penuh semangat.
Kami pun tampil semaksimal mungkin. Semua fans berteriak memanggil namaku. Mereka pasti tadi kecewa karenaku, mereka berpikir aku tidak akan hadir hari ini. Tapi tidak. Aku akan hadir untuk kalian semua. Inilah aku, No Min Woo, seorang maknae dari Boyfriend.
Pers langsung menghujaniku dengan pertanyaan. Yang intinya hanya satu, yaitu “Apa yang terjadi sebenarnya hingga membuatku jatuh sakit?”
                “Aku hanya kelelahan sedikit. Tapi aku baik-baik saja sekarang. Ini semua berkat hyungdeul dan semuanya serta berkat do’a dari fansku. Gomawo semuanya,” itulah jawabanku untuk semua pertanyaan itu.


THE END


Mianhae, kalo jelek. Tapi don’t copas ne. Ini murni hasil karya saya. Pemikiran saya. Gomawo buat yang udah baca. Nextnya untuk part Kwangmin, semoga tidak bosan membaca karya saya. Gomawo J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar