Jumat, 26 April 2013

[FANFICTION] REMEMBER (ONESHOOT)



Title: Remember
Author: Wulan Sari
Genre: Romance, Sad
Cast:
*Lee Dong Hae
*Kang Min Kyung
Rating: T
Length: Oneshoot
"."."."."."."."."."

Butiran salju telah menghiasi jalanan kota Seoul. Begitu pula seorang gadis yang masih duduk di halte bus, hanya untuk melihat salju pertama turun. Untuk mengenang hari saat ia dan kekasihnya dulu bertemu dan akhirnya terpisah. Gadis itu mulai duduknya, hanya bermodalkan wintercoat yang tak cukup hangat, ia nekat keluar. Butiran-butiran salju kini berjatuhan di tubuhnya.

"Hanya sementara, tapi selamanya," gumam gadis itu sambil menengadahkan tangannya.

*FLASHBACK*
-1st meet-

Hujan salju masih belum berhenti. Dengan terpaksa gadis itu harus menunggu di halte. Seorang namja dengan coat tebal dan syal yang hampir menutupi seluruh wajahnya juga ikut berteduh di halte itu. Menunggu hujan salju reda.

"Nona, apa kau tak kedinginan?" ucap namja itu tiba-tiba.
"Mwo? Kau bicara pada siapa? Padaku?" tanya yeoja itu dengan tatapan heran.
"Tentu saja denganmu, Nona Kang Min Kyung-ssi," jawab namja itu seolah memberikan penekanan pada kalimat terakhir.
"Oh. Aku tidak kedinginan. Aku sudah terbiasa seperti ini. Dan kau. Bagaimana kau tahu namaku?"

Sret! Tanpa aba-aba, namja itu langsung mengalungkan syal miliknya ke leher sang yeoja. Yeoja bernama Minkyung itu hanya terdiam, terpesona dengan tingkah lakunya.

"Lee Dong Hae imnida. Aku tau namamu saat kau sedang curhat dengan sebuah pohon yang ada di pinggir jalan kemarin. Apa kau ingat?"
"K...Kau melihatnya?! Jebal lupakan hal itu!"
"Sirheo! Aku sangat menyukainya!"
"Yak!"
************
-last meet-

"Oppa!" panggil Minkyung pada seorang namja yang sedang duduk di halte.

Namja yang tak lain adalah Donghae itu langsung tersenyum manis padanya. Minkyung segera berlari ke arahnya dan bergelayut manja di lengan namja itu.

"Kau melupakan moment salju pertama turun!" ucap Donghae berpura-pura kesal pada Minkyung.
"Mianhae oppa. Ada masalah tadi," Minkyung beralasan.
"Sudah tak nyaman di sini! Kajja kita pergi," Donghae langsung menarik lengan Minkyung.
"Mau kemana oppa?"

Donghae menghentikan langkahnya, begitu pula dengan Minkyung. Donghae menghembuskan nafasnya perlahan. Ia berbalik menatap Minkyung dalam. Seulas senyum nampak di bibirnya.

"Denganmu, aku bisa pergi kemanapun," ucap Donghae.
"Oppa..."

Kini Minkyung dan Donghae sudah duduk berdua di pinggir Sungai Han. Grep! Tiba-tiba Donghae memeluk Minkyung erat.

"Bolehkah aku menciummu, sekali saja?" tanya Donghae.
"Ne oppa," jawab Minkyung.

Donghae tersenyum, ia mulai mendekatkan wajahnya ke arah Minkyung. Hembusan nafas Donghae terasa di kulit wajah yeoja itu.

Chu~

Bibir mereka sudah bertaut. Hanya sebentar. Donghae segera melepas bibirnya. Namja itu langsung merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna biru tua.

"Apa itu oppa?" tanya Minkyung.

Donghae tak segera menjawab, ia malah langsung membuka kotak itu. Sebuah cincin dengan permata kecil di atasnya. Begitu manis. Donghae langsung memakaikannya ke jari manis tangan kiri Minkyung.


"Jagalah cincin itu untukku," ucap Donghae dan langsung memeluk Minkyung lagi, lebih erat.

Semakin lama hembusan nafas Donghae semakin berat. Perlahan pelukan Donghae mu
lai mengendur. Mata Donghae sudah terpejam.

"Oppa!" jerit Minkyung saat melihat tubuh Donghae yang semakin melemas.

Minkyung melepaskan pelukannya dan memeluk kepala namja itu. Donghae dengan seluruh kekuatannya yang masih tersisa berusaha mendekat ke arah wajah Minkyung.

Chu~

Kecupan itu terasa dalam dan menghangatkan. Mata Donghae masih terpejam. Seulas senyum tersisa di bibir indah milik namja bernama lengkap Lee Dong Hae itu. Denyut jantungnya sudah tak terasa. Ia sudah pergi, untuk selamanya. Minkyung terus menangisi namja itu dan mendekapnya.

"Saranghaeyo oppa!"

*FLASHBACK END*

Minkyung berjalan meninggalkan halte itu. Tangan kirinya terus menyusuri besi jembatan yang ada di pinggirnya. Hawa dingin yang terus menusuk kulit tangannya ia abaikan. Baginya tidak berarti apapun selain Donghae ada di sampingnya. Pesan singkat Donghae juga masih tersimpan di ponselnya. Minkyung menatap layar ponsel yang berisi pesan singkat itu. Buliran bening pun mulai menetes seiring salju yang berjatuhan di tubuhnya. Tiba-tiba....

Sreeeet! Bruk! Brak! Byur! Tubuh Minkyung terserempet mobil yang melaju ugal-ugalan di jembatan itu hingga Minkyung terpental dan masuk ke sungai. Samar-samar sosok Donghae berjalan mendekat ke arahnya. Namja itu tampak tersenyum padanya dan mengulurkan tangannya ke arah Minkyung. Dengan senang hati Minkyung menerima uluran tangan Donghae dan pergi bersamanya.

Tubuh tak bernyawa Minkyung telah hanyut dan pergi entah kemana. Sedangkan cincin Minkyung sudah terlepas dan terjatuh di pinggir jembatan itu. Cinta mereka yang abadi membawanya untuk terus bersama. Walaupun harus melewati perpisahan sementara.

Isi pesan singkat Donghae untuk Minkyung:

Gomawo sudah menjadi kado terindah untuk ulang tahunku hari ini. Aku ingin selalu bersamamu. Tapi ku pikir aku harus berpisah denganmu dulu. Hanya sementara. Setelah itu, aku berjanji akan kembali padamu. Percayalah. Saranghaeyo, Kang Min Kyung. Thanks for your heart and be my beautiful birthday present.

Lee Dong Hae

'END'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar