Selasa, 01 Januari 2013

[FANFICTION] SUPERSTAR (ACTION VER.) *PART. 1 - PART. 18 (END)*





:::TEASER FF:::

Title: SUPERSTAR (ACTION VER.)
Author: http://wulanmind.blogspot.com/
Genre: School Life, Action, Entertainer Life (Maybe), Friendship, Romance, Family, etc
Cast: *All member of Boyfriend
*Me (saya sendiri *numpang ngeksis*)
*Some of memberdeul at this page
Length: Chaptered
Rating: T
Disclaimer: FF ini milik saya. Cast milik dirinya sendiri. FF ini terinspirasi dari drama Korea "Dream High"
Copyright: Don't Plagiat and Don't Re Share
Summary:

Direktur Wind Entertainment sekaligus pendiri sekolah seni ternama di Seoul memasukkan beberapa artisnya untuk bersekolah di sini. Munculnya seorang yeoja yang sedang dikejar beberapa orang jahat karena ia berhasil membuka sebuah dokumen dari penjahat besar Amerika yang bernama Black Group. Ia kembali ke Seoul dan masuk ke sekolah seni itu. Sejak masuk di sekolah itu ia bercita-cita menjadi penyanyi terkenal. Apakah ia bisa melakukannya sementara ia terus dikejar Black Group untuk dibunuh? Tunggu storynya yah :D





:::SUPERSTAR PART. 1:::

Seorang yeoja bernama Sungmin itu sedang mengutak-atik komputernya. Tertera di layar komputernya, processing. Ya, yeoja itu sedang berusaha menghack komputer yang berisi data-data ilegal milik Black Group. Black Group adalah suatu kelompok yang ingin menghancurkan negara. Mereka bisa melakukan apapun.

"Berhasil," gumam yeoja itu dan langsung memasukkan semua data yang berhasil ia hack ke dalam flashdisknya.

Di markas Black Group, salah satu di antara kelompok itu sedang berjaga. Ia langsung masuk ke PC penyimpanan data. Tak terjadi apapun, yeoja itu berhasil menghack tanpa memberikan jejak.

Sungmin sudah tiba di kantor kepolisian untuk memberikan flashdisk miliknya. Ia menutup seluruh wajahnya agar tak ada seorang pun yang mengetahuinya.

"Kau berhasil Gaby, terimakasih atas kerja samamu," ucap kepala kepolisian itu.
"Apa bayaranku?" tanya Sungmin alias Gaby.
"Ini detektif Gaby," kepala kepolisian itu memberikan sebuah koper penuh uang.
"Baiklah, terima kasih," ucap yeoja itu lalu pergi.

Bel rumah yeoja itu berbunyi, ia langsung berlari untuk membuka pintunya. Ia langsung memakai maskernya. Grep! Hampir saja samurai itu menghunus perutnya, untung saat ia masih kecil pernah mempelajari jurus menghindar hapkido. Bruk! Dengan sekali gerakan, Sungmin berhasil membalikkan serangan hingga samurai itu menusuk ke perut orang itu sendiri. Dia tewas seketika.

"Black Group. Kalian sudah tahu rupanya, aku harus segera pergi dari sini," ucap Sungmin sambil melemparkan kartu nama yang diambilnya dari saku orang itu.

***

Incheon International Airport. Kini yeoja cantik itu telah berada di tanah kelahirannya, Korea Selatan. Tanpa ia sadari, salah satu anak buah dari Black Group mengikutinya. Mata tajam Sungmin menyadari hal itu, ia langsung berlari menuju taksi. Ia menelepon semua taksi agar tak mengunjungi Incheon International Airport dulu selama 15 menit. Berhasil. Anak buah dari Black Group itu kehilangan jejaknya.

Sungmin, yeoja bernama lengkap Jo Sung Min itu adalah salah satu detektif yang masih sangat muda, ia masih berusia 15 tahun dan bisa menangkap group besar yang berisi pembunuh itu. Ia menyamar menjadi 3 detektif hebat di dunia. Gaby Woo, salah satu namanya, ia menyamar menjadi detektif di New York yang hanya mau bekerja demi uang yang amat banyak, tapi usahanya selalu berhasil. Lauren, nama kedua detektif miliknya, ia hanya mau bekerja di jam-jam tertentu dan usahanya selalu berhasil. Clara Testa, itu adalah nama detektif ketiga yang dimilikinya dengan karakteristik hanya mau bekerja jika itu adalah masalah yang menarik baginya. Aneh? Ya, kata itulah yang cocok untuknya. Semua orang tak ada yang pernah mengenali wajah detektif itu. Ia selalu memakai masker, yang orang-orang tau ia bukan asli Amerika, itu karena matanya yang sedikit tak terlihat, atau bisa disebut sipit. Ia berasal dari keluarga kaya, orangtuanya berada di Seoul sebagai pengusaha besar. Sungmin memang tak suka hidup bermewah-mewahan, ia bekerja sendiri, bahkan dengan uang yang dimilikinya sendiri ia bisa melakukan apapun.

***

Di perusahaan Wind Entertainment sedang merapatkan suatu hal. Para artis yang masih berada di usia sekolah sudah berkumpul. Mereka semua terdiam.

"Baiklah, aku ingin kalian semua bersiap untuk tinggal di dorm sekolah dan mulai bersekolah seperti murid pada umumnya. Aku ingin kalian fokus dulu pada sekolah untuk mematangkan bakat kalian," ucap Kim Dong Hyun, sang Presiden Direktur Wind Entertainment.
"Mwo?!" kata itulah yang terlontar dari para artis ini.
"Lalu bagaimana dengan jadwalku di MBC nanti malam?" tanya Minhae, ia seorang solois dari agensi ini.
"Bagaimana dengan kami bertiga? Kami ada interview," ucap Youngmin sang leader boy group bernama MKY itu.
"Semua jadwal kalian berempat sudah aku batalkan. Sekarang kita akan berangkat," ucap Kim sajangnim tak mau tahu.




:::SUPERSTAR PART. 2:::

Mereka berlima sudah tiba di Myeongji Arts High School, sekolah yang didirikan oleh Kim sajangnim sendiri. Songsaenimdeul semuanya langsung berlari ke arah Kim sajangnim. Sedangkan artis-artis itu hanya bisa memasang wajah yang ditekuk.

"Ya! Donghyun hyung! Akhirnya kau datang!" salah satu songsaenim itu merangkul Kim sajangnim.
"Aish! Jeongmin-ah, kau bisa menurunkan wibawaku di sini," gerutu Kim sajangnim.
"Aigoo, aigoo, arraseo," Lee Jeongmin songsaenim menurunkan tangannya dari pundak Kim sajangnim.
"Ini semua artis-artismu kan hyung?" tanya namja yang lebih tinggi dari Lee songsaenim.
"Ah, ne, Hyunseong-ah, ku harap kalian bisa mengajari mereka dengan baik," ucap Kim sajangnim pada Shim songsaenim.
"Annyeong haseyo Shim Hyunseong imnida, aku guru vocal sini. Yang di samping kiriku ini Lee Jeongmin, ia guru yang akan mengajari semua tentang musik terutama dalam hal penciptaan lagu. Yang di sebelah kananku Park Jikyung, ia guru dance di sini. Sedangkan itu yang di sebelah Park songsaenim ada Jung Soojae, ia guru acting, painting, dan English. Yang lainnya ada di dalam," ucap Shim songsaenim memperkenalkan dirinya dan songsaenimdeul lainnya.

Mereka semua berjalan memasuki gedung sekolah yang besar dan luas itu. Di dalam banyak murid lain yang sedang asyik mengobrol, ada juga yang sedang berlatih dance, ada yang sedang penilaian vocal, ada juga yang sedang berlatih alat musik. Mereka berempat ditunjukkan kamarnya masing-masing, dan disuruh persiapan lainnya.

Sungmin sedang berjalan sendirian di kota Seoul yang dingin ini. Sedang musim salju di sini. Ia hanya memakai winter coat, earmuffs, winter hat, dan kedua sarung tangan yang melekat di tangannya. Pandangannya memang tertuju ke depan tapi sebenarnya pikirannya melayang jauh.

"Apa aku harus berhenti? Tapi bagaimana dengan biaya hidupku? Tapi bagaimana dengan nyawaku jika tidak berhenti? Aku tidak mau bertemu appa dan eomma, mereka bisa menghukumku karena tidak pernah mau pulang selama 10 tahun ini," gumam Sungmin.

Bruk! Ia menabrak seseorang hingga terjatuh. Orang yang ia tabrak langsung mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.

"Kim Dong Hyun imnida," sapa orang itu.
"Jo Sung Min imnida," balas Sungmin.
"Apa kau sendiri?"
"Ne. Kau bisa melihatnya sendiri," ucapan Sungmin sedikit ketus.
"Ah, geurae. Jika ku lihat kau murid berbakat," ucap Donghyun alias Kim sajangnim itu sambil menatap Sungmin dari atas ke bawah.
"Apa maksudmu?"
"Kau mau bersekolah di sekolahku? Umurmu berapa?"
"Aku 15 tahun. Jika menarik, aku mau," ucap Sungmin yang langsung mengiyakan.

Sungmin dan Kim sajangnim berjalan bersama menuju Myeongji Arts High School yang kebetulan tidak jauh dari tempat mereka berdua berdiri tadi. Mereka berdua langsung memasuki gedung besar sekolah itu. Kegiatan belajar mengajar masih berlangsung. Sungmin memandangi suasana sekolah itu dengan intens, ia sepertinya tertarik.




:::SUPERSTAR PART. 3:::

"Jadi apa kau tertarik?" tanya Kim sajangnim saat mereka berdua berada di ruangannya.
"Ne," ucap Sungmin singkat.
"Baiklah. Kau bisa bernyanyi?"
"Semua orang bisa bernyanyi, yang tak semua orang bisa melakukannya adalah bisa bernyanyi dengan baik."
"Itu maksudku. Jadi kau bisa melakukannya?" tanya Kim sajangnim.
"Seperti dugaanku, ia cerdas," batin Kim sajangnim.
"Entahlah, tapi teman-temanku mengatakan aku bisa melakukannya."
"Bisa kau tunjukkan padaku?"
"No problem."

Sungmin mulai menyanyikan salah satu lagu milik Katty Perry yang berjudul Fireworks. Ia menyanyikannya dengan sangat baik, tak ada yang kurang, nadanya pun sesuai. Kim sajangnim mulai terpukau dengan suaranya, ia tertarik pada bakat yeoja yang berdiri di hadapannya ini.

"Kau diterima," ucap Kim sajangnim.

***

Hari ini, tepat seminggu para artis itu bersekolah. Mereka masih terlihat belum bisa menerima karena masuk di sekolah ini. Hari ini juga hari pertama Sungmin masuk ke sekolah seni ini. Sungmin mulai memasuki kelasnya, semuanya menatapnya dengan pandangan heran.

"Siapa dia? Apa dia murid baru yang diucapkan sajangnim waktu itu? Neomu yeppo," ucap Minwoo sambil menepuk-nepuk lengan Kwangmin.
"Jinjja? Tapi kenapa aku merasa merinding melihatnya," ucap Kwangmin.
"Yak!" Minwoo menjitak kepala Kwangmin.

Sungmin sudah duduk di kursinya. Ia serius mendengarkan semua ocehan songsaenim yang mengajar, kadang ia akan bertanya jika tidak mengerti. Dari 11 murid khusus itu, yang mendengarkan hanya Sungmin saja sedangkan yang lainnya malah sibuk dengan mimpinya masing-masing.

"Pika pika chuu.." gumam Kwangmin.
"Winnie the Pooh ku kemana.." gumam Youngmin.
"Kwangmin-ah kau merebut Mickey Mouse ku," gumam Minwoo.
"Aku lapar," gumam Hyungeul.
"Ireonaaaaaa!" suara Jung Soo Jae songsaenim berhasil membangunkan mereka semua.

Mereka semua terbangun dengan pandangan aneh masing-masing. Sungmin bahkan hampir tertawa melihat semua teman sekelasnya.

Jam istirahat pun sudah tiba. Semua murid menuju ke kantin. Di kelas hanya ada Sungmin dan Minhae saja di kelas itu.

"Oh jadi kau yang bernama Jo Sung Min itu?" Minhae mendekati tempat duduk Sungmin.
"Kau bermasalah?" ucap Sungmin dengan nada ketus seperti biasanya.
"Hm, tidak juga," nada suara Minhae seakan mengejek Sungmin.
"Apa maumu?"
"Aku hanya heran, yeoja aneh sepertimu bisa masuk sekolah ini bahkan dipuji oleh Kim sajangnim," Minhae benar-benar membuat Sungmin geram.
"Kau terganggu?"
"Tentu saja. Kau terlihat tak memiliki bakat apapun. Arra, kau memang pintar, tapi menyedihkan dan mengerikan," ucap Minhae sambil memberi penekanan pada kata 'mengerikan'.
"Maksudmu?"
"Kau pikir aku tidak tahu kau menyimpan pistol di balik tempat tidurmu dan beberapa peluru di sana," ucap Minhae.
"Kau itu kenapa sebenarnya?!" teriak Sungmin, ia tidak ingin ada yang tahu tentang dirinya sebenarnya.

"Minhae-ah!" teriakan itu berhasil menghalangi Minhae yang hampir saja mau menarik rambut Sungmin.
"Ck! Sama sama tidak berguna," ucap Minhae sebelum melangkahkan kakinya keluar.
"Gwaenchanayo?" tanya yeoja itu yang kini duduk di hadapan Sungmin.
"Jangan khawatirkan aku," Sungmin akan beranjak dari tempat duduknya tapi tangan yeoja itu berhasil menahannya.



:::SUPERSTAR PART. 4:::

Sungmin menatap tajam mata yeoja yang memegang lengannya itu. Yeoja itu sempat merinding melihat tatapan Sungmin yang entah apa itu. Yeoja itu kemudian berdiri di hadapan Sungmin.

"Sung Young Rin imnida, bisakah aku menjadi sahabatmu?" ucap yeoja itu.
"Aku tak butuh sahabat," ucap Sungmin, ia mulai melangkahkan kakinya.
"Tak ada manusia yang tak membutuhkan orang lain," ucapan Youngrin itu mampu membuat Sungmin menghentikan langkahnya.

Sungmin terdiam cukup lama di depan pintu kelasnya. Youngrin mulai berjalan mendekatinya. Ia memegang bahu Sungmin.

"Aku yakin, kau pasti butuh seseorang untuk dijadikan teman ataupun sahabat," ucap Youngrin.
"Aku... Aku tidak pernah tahu itu," Sungmin berbalik menatap Youngrin.
"Kau mau menjadi sahabatku?"
"Aku.. Aku belum pernah memiliki sahabat ataupun teman. Aku.. Aku orang yang tidak pernah mengerti apa aku membutuhkan orang lain atau tidak," Sungmin menundukkan kepalanya.
"Aku tak keberatan menjadi yang pertama," Youngrin tersenyum.
"Kau pasti akan membenciku. Kau tau? Semua orang memandangku aneh. Bahkan orangtuaku," Sungmin menatap Youngrin.
"Sahabat pasti akan mengerti sahabatnya. Tak ada orangtua yang membenci anaknya sendiri. Aku memang tak tau tentang kehidupanmu. Bahkan sifatmu, tapi kini aku akan mencoba mengetahui sifatmu."
"Kau pasti akan menyesal mengenalku."
"Tidak akan."
"Are you serious?"
"Ne."
"Gomawo."

***

Kini Sungmin sudah tak sendirian lagi, ia sudah memiliki seorang sahabat. Sung Young Rin. Itulah nama sahabatnya.

Saat ini mereka berdua sedang menghabiskan makan siangnya di kantin. Tiba-tiba seorang yeoja duduk di samping Sungmin.

"Ya! Apa kalian sudah memikirkan tugas musik kalian?" tanya yeoja itu yang tak lain bernama Kang Eun Seo yang biasa dipanggil Eunseo.
"Aku sedang memikirkannya Eunseo-ah," ucap Youngrin sambil mengaduk makanannya.
"Aku sudah selesai," ucap Sungmin santai.
"Mwo? Cepat sekali! Itu baru saja diberitahukan!" ucap Eunseo memandang Sungmin tak percaya.
"Aku memang tak pandai bermusik, tapi aku suka mengarang sebuah lagu. Dan sudah selesai," Sungmin terus memakan makanannya.




:::SUPERSTAR PART. 5:::

"Wah, kau rajin ya, ckckck," decak Eunseo kagum.
"Yak! Eunseo-ah!" teriakan itu berhasil membuat ketiga yeoja yang sedang asyik mengobrol itu teralihkan.

Yeoja dengan rambut dikucir satu di belakang dan yang di sebelahnya ada yeoja dengan gaya rambut dicepol satu di atas itu berjalan mendekati mereka. Yeoja berkuncir itu langsung memakan makanan Sungmin tanpa ijin. Sungmin hanya memandanginya saja tanpa protes.

"Yak! HyunGeul-ah! Kau ini apa saja dimakan," Raera yang protes.
"Biarkan saja. Sepertinya aku mengganggu, aku pamit pergi," Sungmin mulai beranjak dari tempat duduknya.

"Wow, yeoja mengerikan ini sudah mendapat teman," suara itu ternyata berasal dari Minhae.
"Itu masalah buatmu? Yeoja sombong?" balas Sungmin.
"Apa kau bilang? Sombong? Aku memang bisa melakukan semuanya, tidak sepertimu. Aku solois terkenal. Apa kau tak mempunyai televisi? Hah?!"
"Kau berbakat? Kata itu jauh dari dirimu Jo Min Hae. Kau memang terkenal. Tapi itu hanya karena kecantikan wajahmu. Suaramu? Aku juga heran kenapa Kim sajangnim menjadikanmu seorang solois. Bahkan suaramu jauh lebih buruk dari seekor bebek," ucap Sungmin yang memang terbiasa mengatakan secara terbuka dan tajam itu.
"Kau!" Minhae mulai menarik rambut Sungmin. Sungmin tak membalasnya. Ia terus diam. Park songsaenim yang heran apa yang terjadi mulai mendekati mereka berdua. Minhae yang menyadari hal itu terus berpura-pura membenahi rambut Sungmin. Sungmin hanya menatapnya penuh rasa menjijikan.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Park songsaenim.
"Hanya membetulkan rambutnya sem," ucap Minhae berpura-pura.
"Aku tidak butuh dipegang oleh tangan seorang penipu," Sungmin melepaskan tangan Minhae dari rambutnya dan pergi meninggalkan semuanya.

Youngrin ingin mengejar, tapi tangan Eunseo dan HyunGeul menahannya. Raera menatap Minhae penuh kebencian.

"Sungmin pasti sedang ingin sendiri," ucap Eunseo.




:::SUPERSTAR PART. 6:::

Bugh! Ia langsung memukulkan tangannya di tembok. Ia melakukannya berkali-kali. Minwoo yang sedang berjalan-jalan sambil mendengarkan earphonenya melihatnya.

"Apa yang sedang ia lakukan?" Minwoo berjalan mendekati Sungmin.

"Yak! Berhentilah!" Minwoo menahan tangan Sungmin.

Sungmin berbalik dan memukulnya. Minwoo terjatuh. Pipinya lebam akibat pukulan Sungmin itu. Sungmin baru tersadar dengan apa yang dilakukannya.

"Gwaenchanayo? Mianhae, jeongmal mianhae. Aku tidak tahu itu kau," Sungmin langsung memegang pipi Minwoo yang melebam itu.

Tangan Minwoo meraih tangan Sungmin yang ada di pipinya. Deg! Jantung Sungmin seakan berhenti berdetak ketika ditatap Minwoo seperti itu. Minwoo tersenyum ke arahnya.

"Nan gwaenchanayo. Sebaiknya kau tak berlaku seperti itu pada tubuhmu sendiri," Minwoo melepaskan tangan Sungmin dan bangkit berdiri.

Sungmin masih terdiam. Minwoo sudah berjalan pergi meninggalkan Sungmin. Pandangan Sungmin kosong, ia terus terbayang dengan tatapan Minwoo. Sungmin benar-benar tak bisa mengartikan perasaannya.

"Sungmin-ah! Kenapa kau tersenyum sendiri? Neon michiosseoyo?" suara itu membuyarkan lamunan Sungmin.
"Ha? Apa aku tersenyum sendiri?" Sungmin terlihat salah tingkah.
"Kajja, kita kembali. Lee songsaenim pasti memarahi kita jika tidak berada di kelasnya," yeoja bernama Han Chan Chan yang akrab dipanggil Channie itu langsung menarik tangan Sungmin untuk kembali ke kelas.

***

Semua murid sudah berdiri rapi dengan pasangannya masing-masing. Mereka akan menari berpasangan. Sungmin-Minwoo, Minhae-HyunGeul, Youngrin-Youngmin, Channie-Kwangmin, Eunseo-Raera. Mereka disuruh menari berpasangan secara tiba-tiba dan akan langsung diberi penilaian.

"Jika kau tak bisa ikutilah gerakanku," ucap Minwoo, ia seorang dancing machine di boy groupnya, MKY.
"Jangan meremehkanku," hanya kalimat itulah yang muncul dari bibir Sungmin.

Semuanya menggerakkan tubuhnya sesuai kemampuan masing-masing. Minwoo sedikit kesusahan mengikuti ritme gerakan Sungmin. Sungmin hanya tersenyum melihat namja di hadapannya.

"Kau di luar dugaanku," ucap Minwoo.
"Jinjja?"

Tubuh Sungmin dan Minwoo semakin mendekat. Entah itu memang gerakan dance Minwoo, atau Minwoo sengaja mendekatinya. Minhae, ia menyukai Minwoo, ia begitu tidak suka melihat Sungmin dan Minwoo sangat dekat seperti itu. Minhae terus menari mendekati Sungmin. Kaki Minhae sudah siap untuk membuat Sungmin terjatuh. Sret! Grep! Sungmin terjatuh di pelukan Minwoo. Hal ini membuat gerakan mereka berdua semakin bervariasi. Minhae hanya bisa menggerutu sendiri.

"Kau tidak bisa berbuat seperti itu. Dasar yeoja sombong," ucap HyunGeul.
"Diam kau pabo," umpat Minhae.
"Ish!" HyunGeul langsung mengulurkan kakinya.

Bruk! Minhae terjatuh. Semuanya berhenti dan mentertawakan Minhae kecuali Sungmin. Ia hanya diam.

"Lihatlah ia, hahaha. Ia terjatuh. Minhae-ah, kau bilang kau berbakat," ledek Minwoo.

Minhae yang sudah sangat marah, wajahnya sudah memerah seperti tomat menahan marah dan malu. Ia langsung meninggalkan ruang latihan dance itu. Park songsaenim dan Lee songsaenim yang memberikan penilaian hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Yang memiliki gerakan di atas rata-rata dan akan menjadi satu group di event nanti adalah..." ucap Park songsaenim sengaja memotong agar membuat para muridnya penasaran.
"Jo Sung Min, No Min Woo, Jo Kwang Min, Jo Young Min, dan Sung Young Rin," lanjut Lee songsaenim.

"Yeee! Aku terpilih!" Youngrin langsung memeluk Sungmin.

Sungmin hanya diam, ia tak berekspresi apapun. Minwoo menatapnya sambil tersenyum. Tapi sayang Sungmin tak melihat Minwoo yang terus menatapnya.




:::SUPERSTAR PART. 7:::

HyunGeul keluar paling akhir dari kelas. Grep! Tangan Minhae berhasil menariknya. Minhae tersenyum meremehkan pada HyunGeul.

"Kau tau apa yang baru saja kau lakukan?" tanya Minhae.
"Hanya untuk menyadarkanmu dari sifat burukmu itu," jawab HyunGeul.
"Apa kau belajar bahasa menjijikan seperti itu dari yeoja mengerikan itu?"
"Dia bukan yeoja mengerikan!"
"Diam kau!"

Grep! Tangan kekar itu berhasil menahan tangan Minhae yang akan menampar HyunGeul. Kwangmin. Tangan itu milik Kwangmin.

"Seorang selebritis tak melakukan hal memalukan seperti ini," ucap Kwangmin.
"Lepas!" teriak Minhae.
"HyunGeul-ah, pergilah," ucap Kwangmin sambil tersenyum pada HyunGeul.

HyunGeul langsung berjalan meninggalkan Kwangmin dan Minhae. Kwangmin memandangnya sampai ia menjauh. Sedangkan Minhae amarahnya semakin meningkat.

"Aish! Kenapa kau membiarkannya pergi?! Aku belum memberi perhitungan dengannya!"
"Kau tidak perlu melakukan hal seperti itu."

Plak! Tangan Minhae lainnya berhasil menampar wajah Kwangmin. Wajah Kwangmin sedikit memerah. Tapi Kwangmin tetap tersenyum.

"Jo Min Hae! Apa yang kau lakukan?" suara berat itu milik Shim songsaenim.

Kini mereka berdua sudah berada di hadapan Kim sajangnim. Kim sajangnim memandangi mereka berdua satu per satu.

"Minhae-ah, apa yang terjadi? Kwangmin pasti tak akan pernah memulai duluan," tanya Kim sajangnim.
"Bukan urusanmu," jawab Minhae, ia masih marah.
"Bisakah kau menghilangkan sifat burukmu di hadapanku?"
"Terserah. Hukum saja aku jika kau mau."
"Aku akan melakukannya. Kwangmin-ah, kau boleh keluar sekarang."

Kwangmin menuruti perintah Kim sajangnim. Ia langsung menutup pintu ruangan itu. HyunGeul ternyata belum pulang, ia sudah berdiri di samping ruangan Kim sajangnim itu. Wajahnya menunjukkan kecemasan.




:::SUPERSTAR PART. 8:::

"Kau masih di sini?" tanya Kwangmin sambil berjalan mendekati HyunGeul.
"Aku.. Aku.. Aku takut kau dihukum. Kau dihukum?" HyunGeul menatap Kwangmin dengan serius.
"Anni. Ah~ Aku bosan. Kajja kita jalan-jalan," Kwangmin langsung menarik tangan HyunGeul.

Tangan Kwangmin masih menggenggam erat tangan HyunGeul. Baru mereka keluar dari gedung sekolah itu sekitar 100 meter,para wartawan dan fans dari Kwangmin langsung menyerbunya. Mereka sibuk memotret Kwangmin dan HyunGeul. HyunGeul hanya bisa menunduk. Genggaman tangan Kwangmin semakin mengerat.

"Kwangmin-ssi, apa ini yeoja yang kau tulis di twitter kemarin?" tanya salah satu wartawan.
"Ne, dia yeoja itu," jawab Kwangmin sambil tersenyum.
"HyunGeul-ah, jangan menunduk," gumam Kwangmin.
"Nona, benar kau yeojachingu Kwangmin dari MKY?" tanya wartawan setelah HyunGeul memperlihatkan wajahnya.
"A-a-aku?" HyunGeul malah kebingungan.
"Mianhae semuanya, ia tak suka keramaian. Aku harus membawanya pergi," Kwangmin langsung mencari jalan untuk keluar dari kerumunan itu sambil menarik tangan HyunGeul.

***

Mereka sudah sampai di tempat karaoke. HyunGeul masih saja diam di tempat. Ia belum pernah pergi ke tempat karaoke. Sedangkan Kwangmin, ia sudah sibuk menyambar mic yang ada di sana dan mulai memutar musiknya.

"Kau tak suka?" Kwangmin menepuk bahu HyunGeul.
"Anniya. Aku suka."
"Kajja, menyanyilah," Kwangmin memberikan salah satu mic yang dipegangnya.

HyunGeul dan Kwangmin langsung beraksi. Mereka sudah seperti sepasang kekasih yang bahagia. Mereka menyanyikan banyak lagu.




:::SUPERSTAR PART. 9:::

Minhae masih berada di sekolah. Ia dihukum untuk membersihkan seluruh kelas seorang diri. Ia sedang mengelap jendela. Tiba-tiba seseorang juga ikut mengelap jendela di sampingnya. Minhae langsung memandangi orang itu. Itu Sungmin.

"Tertawalah," ucap Minhae lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.
"Untuk apa?" tanya Sungmin.
"Kau pasti bahagia saat aku dihukum seperti ini."
"Jika aku bahagia, aku tak mungkin datang membantumu."
"Aku tak perlu dibantu oleh siapa pun," Minhae menghentikan pekerjaannya.
"Tak ada manusia yang tak membutuhkan orang lain," Sungmin mengulang kata Youngrin saat mereka baru menjadi sahabat.
"Apa maksudmu?"
"Ku rasa kita bisa memperbaiki hubungan kita menjadi seorang teman."
"Aku tak butuh teman. Musuh lebih berharga dari seorang teman."
"Musuh tak akan membuat hidup kita menjadi bermakna. Ia ingin kita sengsara. Dia bahkan melakukan apa pun agar kita terluka. Teman bisa melakukannya, ia bahkan selalu ada di belakang kita untuk mendukung kita. Berhentilah mencari musuh."
"Aku bukan seorang teman. Aku jahat. Bahkan aku pernah hampir membuat Youngmin menghilang dari dunia ini selamanya karena aku tak suka ia lebih terkenal daripada aku."
"Kau bisa menjadi lebih baik mulai saat ini."

Entah apa yang terjadi, tubuh Minhae bergetar, ia menangis. Sungmin langsung memeluknya. Ia membelai pelan rambut Minhae. Tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata sedang melihat mereka berdua dari tempat berbeda. Kim sajangnim berada di lantai atas tersenyum melihatnya. Sedangkan satu lagi milik Jung songsaenim, ia juga tersenyum melihatnya.

"Akhirnya kau sadar Jo Min Hae," gumam Kim sajangnim.

"Kau sudah berubah Jo Sung Min," gumam Jung songsaenim.




:::SUPERSTAR PART. 10:::

Hari ini adalah hari penilaian secara group. Group yang menang akan dilatih khusus untuk penilaian akhir dan akan dijadikan seorang superstar. Bagi yang terpilih akan melakukan debut di beberapa negara seperti Korea, China, Jepang, Amerika, dan yang lainnya.

Sungmin masih terdiam bersama Youngrin. Youngrin juga tidak tahu apa yang harus dikatakan setelah mendengar ucapanSungmin barusan. Tiba-tiba Minwoo datang dan mengusir Youngrin.

"Waeyo? Apa kau demam panggung?" tanya Minwoo.
"Ah, anni. Aku hanya ragu dengan diriku sendiri," jawab Sungmin berbohong.
"Sudahlah. Kau itu bisa melakukannya. Aku yakin. Kajja," Minwoo langsung menarik tangan Sungmin.

"Hari ini perasaanku benar-benar tidak enak," batin Sungmin.

Kini group Minhae, HyunGeul, Raera, Eunseo, dan Channie yang tampil lebih dulu. Mereka membawakan lagu yang berjudul So Cool. Mereka berlima menampilkannya dengan baik. Saat di panggung, Minhae sempat tersenyum sekilas ke arah Sungmin. Sungmin juga membalasnya. Kwangmin sedari tadi tak mengalihkan pandangannya dari HyunGeul, ia terus tersenyum pada HyunGeul. Youngmin yang tiba-tiba menatap dongsaengnya hanya bisa mencibir.

"Shh, giliran kita," gumam Kwangmin yang sudah pergi duluan untuk bersiap.

Youngrin sangat gugup, ini pertama kalinya ia tampil di hadapan banyak orang dan panggung yang cukup besar. Youngmin yang melihatnya langsung memegang kedua bahu yeoja itu.

"Jangan khawatir. Kau pasti bisa," ucap Youngmin sambil tersenyum.

Youngrin menatap Youngmin tanpa berkedip. Youngmin tersenyum padanya lagi. Dan tangan kekar Youngmin langsung menggenggam erat yeoja itu dan membawanya pergi dari tempat mereka berdiri.

Group yang mendapat perlakuan khusus, yaitu group yang digawangi Youngmin, Kwangmin, Minwoo, Sungmin, dan Youngrin. Mereka tampil memukau dengan membawakan lagu berjudul Not One But Two. Tanpa Sungmin sadari, ada seseorang yang mengawasinya. Ia tersenyum sekilas.

"Hari ini adalah hari kematianmu Nona," gumam orang itu.




:::SUPERSTAR PART. 11:::

Pengumuman pemenang sudah diberitahukan, pemenangnya adalah grup Youngmin dkk. Mereka semua bersorak senang. Minhae tersenyum ke arah Sungmin, ia berjalan mendekati yeoja itu.

"Chukkae," ucap Minhae sambil mengulurkan tangannya ke arah Sungmin.
"Gomawo. Kau tak marah?" Sungmin membalas uluran tangan Minhae.
"Haha. Untuk apa aku marah? Bukankah setiap perlombaan ada yang menang ataupun kalah?" tanya Minhae.
"Kau benar-benar berubah Minhae-ah."
"Itu karenamu. Aku akan mengatakan semuanya sekarang."
"Kau yakin?"
"Sangat yakin," ucap Minhae lalu pergi.

Sungmin berjalan ke luar gedung itu. Ada panggilan di ponselnya. Minwoo, nama itu lah yang tertera di ponsel milik Sungmin. Dia penasaran kenapa Minwoo tidak mengijinkannya untuk menemuinya saat ini.

Deg! Jantung Sungin hampir saja berhenti berdetak ketika melihat Minwoo hampir ditembak orang-orang yang ia kenal itu. Black Group. Itulah mereka.

"Dia tidak ada hubungannya denganku!" bentak Sungmin, tangannya merogoh sesuatu di balik gaunnya.
"Gaby, sudah lama aku tak melihatmu," ucap salah seorang di antara mereka semua.
"Bagaimana kalian bisa mengenaliku?" ucap Sungmin.
"Kau melupakan satu hal dalam tubuhmu. Kau melupakan tanda lahirmu yang berbentuk bintang di jari manismu yang sebelah kiri. Saat kau tampil hal itu terlihat saat kau tampil. Ku pikir kau pintar, tapi ternyata kau di luar dugaan kami," ucap orang itu.
"Lepaskan dia! Dia tak ada hubungannya denganku!" bentak Sungmin.
"Namja ini? Tidak. Ku pikir kalian lebih baik mati bersama."
"Bunuh saja aku! Lepaskan Sungmin!" teriak Minwoo sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkeraman orang-orang bertubuh besar itu.
"Wah, begitu romantis di sini. Kalian sepertinya akan menjadi kisah cinta yang tragis," ledek orang yang dari tadi berbicara dengan Sungmin.

Krek! Krek! Dor! Dor! Tembakan tepat sasaran. Tembakan Sungmin barusan berhasil merobohkan dua namja bertubuh besar yang mencengkeram lengan Minwoo. Minwoo menatap Sungmin dengan heran.

"Run! Hurry up!" teriak Sungmin memberi pengarahan pada Minwoo.



:::SUPERSTAR PART. 12:::

Minwoo tak mengindahkan ucapan Sungmin. Ia masih saja berdiri di tempatnya. Ia malah membantu Sungmin menghadapi para anggota dari Black Group itu.

Suara tembakan yang berasal dari pistol Sungmin dan orang-orang Black Group itu sudah tak bisa dihindarkan lagi. Tiba-tiba Sungmin terdiam. Ia langsung mengecek pistolnya.

"Sial!" umpatnya.
"Wae?" tanya Minwoo yang berada di belakang Sungmin.
"Peluruku habis. Aku sudah tak memiliki perluru lagi," jawab Sungmin.
"Aish, matilah kita berdua."
"Hapkidomu bagus. Kita akan melawannya tanpa senjata," Sungmin langsung maju dan meluncurkan jurus-jurus hapkidonya. Begitu pula dengan Minwoo.

Mereka berdua terus bertarung. Mereka sudah kalah senjata saat ini. Hingga... Sret! Sebilah samurai berhasil melukai lengan kanan Sungmin. Darah yang mengucur sangat deras. Minwoo yang khawatir pada keadaan Sungmin mulai lengah. Bugh! Satu pukulan dari seseorang berhasil membuat Minwoo pingsan. Sungmin terus berusaha membalas serangan-serangan itu. Ia memiringkan tubuhnya, dan bugh! Satu orang terjatuh. Ia tak peduli dengan gaunnya yang sudah penuh darah. Ia memang sedikit pusing karena kehilangan banyak darah. Tapi ia terus berusaha melawan. Ia melompati tubuh orang di hadapannya. Dengan gerakan berputar, 2 orang terjatuh.

Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Suara itu berhasil mengalihkan mereka semua termasuk Sungmin. Kepolisian. Itulah yang diharapkan Sungmin saat ini. Para anggota Black Group langsung diserbu oleh mereka dan dibawa. Kim sajangnim bersama orang-orang yang menonton acara tadi serta para wartawan yang mendengar suara pistol itu langsung menuju lokasi kejadian. Para wartawan langsung memotret kejadian itu. Sang kepala kepolisian itu langsung memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Sungmin hanya bisa tersenyum kecil. Hingga... Bruk! Tubuh Sungmin melemah, ia terjatuh di samping Minwoo. Matanya terpejam sangat rapat. Youngrin langsung berlari ke arahnya. Derai air mata membanjiri kedua pipi Youngrin. Denyut nadi Sungmin terasa melemah, sangat lemah. Youngrin terus menangisi sahabatnya itu.

"Sungmin-ah! Ireona! Ppali ireona!" teriak Youngrin.
"Kau itu kuat Sungmin-ah! Aku tau itu! Ppali ireona!" lanjut Youngrin lagi.

Eunseo berjalan ke arahnya. Ia memegangi bahu Youngrin. Air mata juga membanjiri pipi Eunseo. Ia menangis sesenggukkan.



:::SUPERSTAR PART. 13:::

Sementara itu, di sisi lain Minhae mendatangi Youngmin dan Kwangmin yang sedang asyik mengobrol. Kedatangan Minhae membuat keduanya heran.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu Youngmin-ah, bisakah kau keluar Kwangmin-ah?" tanya Minhae.
"Sirheo. Kau mau apa memangnya?" Kwangmin memang tidak suka disuruh.
"Youngmin-ah, mianhae," Minhae menundukkan kepalanya.
"Waeyo?" tanya Youngmin.
"Kecelakaan 1 tahun yang lalu..."

#FLASHBACK POV#

"Huh, group seperti mereka bisa menang?! Karena Youngmin sudah membintangi beberapa CF membuatnya menang!! Tidak adil! Awas kau Youngmin-ah," gerutu Minhae.

Ia berjalan mendekati mobil yang akan dinaiki Youngmin. Ia mengeluarkan smirknya. Ia langsung melakukan sesuatu pada mobil itu. Ia menggunting tali remnya.

"Rasakan itu Youngmin-ah," gumam Minhae lalu pergi meninggalkan mobil Youngmin.

Tak beberapa lama Youngmin, Kwangmin dan Minwoo mendekati mobilnya. Minwoo sudah masuk ke mobilnya. Sedangkan Kwangmin masih sibuk mengobrol dengan Youngmin.

"Hyung, benar aku tidak boleh ikut?" tanya Kwangmin.
"Biar aku yang mengatakannya saja pada eomma. Lagi pula itu salahku bukan salahmu," jawab Youngmin.
"Ah.. Hyung.. Kau benar-benar hyung yang baik. Aku menyayangimu," Kwangmin langsung memeluk Youngmin.
"Yak! Ish! Lepaskan! Bagaimana kalau fans tahu? Kau merusah wibawaku," Youngmin pura-pura cemberut.
"Hehe, mianhae. Hati-hati hyung. Aku akan pergi bersama Minwoo," Kwangmin yang masih cengengesan langsung masuk ke dalam mobil Minwoo dan pergi.

Youngmin masih memandangi kepergian Kwangmin dan Minwoo. Entah kenapa, hatinya merasa tidak enak saat menaiki mobilnya. Tapi ia berkelit bahwa ini hanya perasaannya saja, tak akan ada yang terjadi. Youngmin mulai menjalankan mobilnya dan pergi.



:::SUPERSTAR PART. 14:::

Tanpa di sangka, ada truk yang hampir menabrak mobil Youngmin. Youngmin langsung menginjak remnya. Tapi mobilnya tak berhenti. Braak! Youngmin membanting setir untuk menghindari truk itu. Mobil yang ia tumpangi langsung menabrak pembatas jalan dan terguling. Ada sedikit percikan api. Tubuh Youngmin terjepit saat itu.

Kwangmin terus menangis saat tahu hyungnya mungkin tak akan selamat lagi. Hyungnya yang paling ia sayangi, katanya ia sudah kehabisan banyak darah, paru-parunya pun hampir tak bisa digunakan lagi. Minwoo terus memberi keyakinan pada Kwangmin bahwa Youngmin akan baik-baik saja.

"Hyungku tak akan meninggalkanku! Hyungku sudah berjanji akan selalu bersamaku!" teriak Kwangmin.

#FLASHBACK POV END#

Plak! Tangan Kwangmin mendarat mulus di pipi Minhae. Minhae hanya bisa menangis. Tanpa mereka bertiga sadari Shim songsaenim dan Jung songsaenim mendengarkan pembicaraan mereka. Youngmin mencoba bersabar.

"Kau! Kau tau apa yang kau lakukan pada hyungku?! Hyungku hampir mati karenamu! Apa segitu inginnya kau populer hingga harus membunuh hyungku?!" teriak Kwangmin tepat di telinga Minhae.
"Mianhae, dulu aku begitu. Mianhae, jeongmal mianhae," Minhae semakin menundukkan kepalanya.
"Kau tau seberapa gilanya aku saat tahu jika hyungku tak akan terselamatkan lagi?! Apa kau sudah tidak punya hati lagi hah?!" amarah Kwangmin semakin menjadi-jadi.
"Sudahlah, Kwangmin-ah. Dia sudah berubah saat ini," ucap Youngmin sambil menepuk pundak Kwangmin.
"Tapi hyung.."
"Sudahlah. Minhae-ah, aku sudah memaafkanmu, bisa kau pergi dari sini. Aku tak mau terjadi sesuatu pada dongsaengku," ucap Youngmin sambil menghapus air mata Minhae.
"Gomawo," ucap Minhae lalu keluar.

Shim songsaenim dan Jung songsaenim langsung mengumpet agar tak diketahui bahwa mereka sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka. Minhae langsung keluar dan berlari.

"Jadi kau yang tega ingin membunuhnya?!" suara itu membuat Minhae membalikkan tubuhnya.
"Channie.."
"Kau itu tega ya. Aku tak menyangka selain sombong kau tak punya hati. Kau pikir semua yang ada di sini mempercayaimu bahwa kau berubah? Tidak Minhae-ah," Channie langsung pergi meninggalkan Minhae.

Minhae terduduk di lantai sekolah itu. Ia menyesal dengan apa yang pernah ia perbuat. Anak-anak yang melewatinya semua mencibirnya dan membicarakannya.



:::SUPERSTAR PART. 15:::

Minwoo sudah sadar dari pingsannya. Ia masih menunggui Sungmin yang terbaring lemah antara bernyawa atau tidak. Lukanya cukup dalam, dan hampir saja nyawanya melayang jika Shim songsaenim tak mendonorkan darahnya. Semuanya terdiam menatap Sungmin. Minhae juga tiba di sana, ia ingin melihat Sungmin. Berita tentang Minhae yang tega mencelakakan Youngmin pun sudah beredar luas dimana-mana. Ia mendapat celaan dari berbagai pihak. Begitu pula dengan Sungmin yang sudah diketahuin sebagai Gaby Woo, ia banyak dikenal orang. Banyak yang ikut berduka akibat peperangan kemarin. Black Group sudah tertangkap semua, kini tak ada kata Black Group lagi. Group pengacau itu kini telah hilang.

"Hanya tinggal menghitung hari lagi kita akan tahu siapa yang akan menjadi pemenang? Apa kau akan terus terbaring di sini?" ucap Minwoo sambil membelai rambut Sungmin.

"Sungminnie?" suara lembut yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.

Semua mata tertuju pada seorang yeoja dan namja yang kira-kira umurnya sudah setengah baya itu. Kedua orang itu langsung mendekati Sungmin. Kim sajangnim mendekatinya.

"Mianhae, kalian siapa?" tanya Kim sajangnim.
"Kami adalah orangtua Jo Sung Min," jawab namja itu.
"Ah, jinjja? Tapi Sungmin mengatakan ia tak tau orangtuanya masih ada atau tidak."
"Dia pergi meninggalkan kami 7 tahun yang lalu. Dia bilang ingin hidup dengan caranya sendiri, ia tak ingin tinggal di rumah. Ia pergi bersama harabeojinya ke New York. Di sana ia mengubah namanya menjadi beberapa nama, salah satunya adalah Gaby Woo. Kami bahkan tak tahu jika dia sudah kembali ke Seoul," jelas yeoja yang berdiri di samping namja tinggi itu.
"Ah, silahkan. Minwoo-ah, ppali," Kim sajangnim langsung menarik tangan Minwoo untuk pergi.

Yeoja dan namja yang ternyata adalah orangtua Sungmin langsung duduk di samping yeoja yang terbaring lemah itu. Eommanya tak bisa membendung air matanya. Ia membelai pipi Sungmin pelan. Air mata sang eomma menetes di pipi Sungmin. Perlahan kelopak mata Sungmin bergetar. Ia mulai membuka matanya perlahan.

"Eomma.." suara lemah itu mengganti suara sedih eommanya menjadi tangis bahagia.
"Kau sudah bangun chagi? Eomma merindukanmu," ucap eommanya.
"Eomma tak marah padaku?"
"Marah kenapa?"
"Karena tak pulang selama bertahun-tahun."
"Eomma tidak mempermasalahkan hal itu. Yang eomma harapkan saat ini kesembuhanmu."
"Mianhae eomma, aku membuatmu menangis," Sungmin menundukkan kepalanya.
"Appa dan eomma bangga padamu chagi. Kami tak menyangka kau akan bertindak sejauh ini. Kami bahkan tak percaya jika kau itu memang anak kami," ucap appanya.
"Appa..." Sungmin langsung memeluk erat appanya, appa yang amat disayanginya, Sungmin sangat dekat dengan sang appa daripada eommanya, appanya lah yang paling tahu tentang keadaan anak semata wayangnya itu.

"Appa, eomma, ku harap kalian datang di pentas itu besok Sabtu," ucap Sungmin.
"Kami akan datang sebagai walimu," ucap appanya sambil
tersenyum.



:::SUPERSTAR PART. 16:::

Hari ini adalah hari penentuan dan juga kembalinya seorang Jo Sung Min dari masa pemulihan fisiknya. Minhae yang sedang dibully habis-habisan oleh murid lain tak terlepas dari pandangan yeoja tinggi dengan rambut dikucir satu itu. Dia akan tampil malam ini, ia sudah nampak cantik dengan kostumnya. Perlahan ia mendekati Minhae yang sedang didorong hingga terjatuh itu. Tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan tangannya pada Minhae. Minhae mendongakkan wajahnya. Sungmin, ia tersenyum pada Minhae. Minhae menerima uluran tangan Sungmin.

"Baiklah, ada apa di sini?" tanya Sungmin sambil membersihkan pakaian Minhae yang kotor.
"Sunbae, apa kau belum tahu? Saat kau di rumah sakit, identitas yeoja iblis ini terungkap," ucap salah satu di antara mereka.
"Apa maksudmu?" Sungmin memang tidak pernah mendapat kabar apapun tentang Minhae.
"Dia yang hampir membunuh Youngmin sunbae! Dia yang memutuskan tali rem mobil Youngmin sunbae!" teriak anak-anak itu.
"Jinjja?" tatapan Sungmin beralih pada Minhae.
"Ne, saat itu aku orang yang tak suka terkalahkan. Tapi sekarang aku sudah berubah, Sungmin-ah. Kau boleh tak mempercayaiku. Kau boleh membullyku seperti mereka," Minhae mulai terisak.
"Anni. Aku suka kejujuranmu. Aku percaya padamu," ucapan Sungmin barusan membuat semuanya menatap padanya.
"Bukankah kita harus memberikan kesempatan pada orang lain untuk berubah? Minhae sedang membutuhkannya. Berilah kesempatan juga untuknya," lanjut Sungmin sambil tersenyum dan menarik Minhae.

"Kenapa kau membelaku?" tanya Minhae saat Sungmin menariknya keluar dari kerumunan itu.
"Karena setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah. Tak ada manusia yang sempurna yang tak melakukan kesalahan. Aku juga pernah melakukan kesalahan dan aku diberi kesempatan untuk berubah. Aku juga harus memberikan itu padamu," ucap Sungmin sambil tersenyum ke arah Minhae.
"Gomawo Sungmin-ah. Gomawo," Minhae langsung memeluk Sungmin.

Raera, Channie, dan Eunseo melihat Sungmin dan Minhae yang sedang berpelukan. Mereka menatap keduanya dengan heran.

"Sejak kapan mereka berbaikan?" tanya Channie.
"Molla, kata Youngrin itu sudah lama," jawab Raera.
"Sungmin memberi kepercayaan pada Minhae. Kenapa kita tidak? Kita juga sepertinya harus mempercayainya," gumam Eunseo.
"Kau yakin Eunseo-ah?" tanya Raera.
"Ne," jawab Eunseo.
"Aku juga baru sadar dengan ucapan Sungmin tadi," ucap Channie.
"Kau memang begitu," ucap Raera dan Eunseo berbarengan.

***

Keempat songsaenim yang tak lain adalah Shim songsaenim, Lee songsaenim, Park songsaenim, dan Jung songsaenim sudah duduk di tempatnya. Mereka sedang merapatkan sesuatu bersama dengan Kim sajangnim. Mereka berlima sangat serius menatap berkas-berkas itu.




:::SUPERSTAR PART. 17:::

"Aku pilih Sungmin," ucap Park songsaenim.
"Aku pilih Sungmin juga," ucap Jung songsaenim.
"Aku bingung, ada tiga pilihan antara Sungmin, Minwoo, dan Youngrin," ucap Lee songsaenim.
"Aku pilih Sungmin dan Youngrin," ucap Shim songsaenim.
"Kesimpulannya kalian semua memilih Sungmin?" tanya Kim sajangnim.

***

Youngrin sedang duduk berdampingan dengan Youngmin. Kwangmin dengan HyunGeul. Minwoo sedang asyik menari sendiri. Sungmin? Ia masih asyik bermain game.

"Youngrin-ah, kau berpacaran dengan namja berwajah cantik itu?" tanya Sungmin tanpa mengalihkan pandangannya pada PSPnya.
"Yak! Yeoja aneh yang gila game! Bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan namja berwajah cantik?" Youngmin berdecak kesal.
"Baiklah terserah kau mau apa. Jadi benar kau berpacaran dengannya?" tanya Sungmin lagi.
"Ne.. Kau tau kan aku.." ucapan Youngrin langsung dipotong Youngmin.
"Yak! Kau sendiri dengan si maknae berkeringat yang jail itu juga kan?" ucap Youngmin.
"Minwoo maksudmu? Aku tak berpacaran dengannya," ucap Sungmin enteng tapi mampu membuat hati Minwoo hancur berkeping-keping.
"Lalu kau HyunGeul-ah. Sejak kapan kau berpacaran dengan namja hyper yang sangat kekanakkan itu?" tanya Sungmin pada HyunGeul.
"Ne," ucap HyunGeul dan Kwangmin berbarengan.

"Jo Sung Min," panggilan itu seketika langsung membuat keenam bocah itu menghentikan aktivitasnya masing-masing.
"Jega? Waeyo?" Sungmin bangkit dari duduknya, tangannya masih menggenggam PSP.
"Kau akan berangkat ke Amerika besok," ucap Kim sajangnim sambil tersenyum.

Semuanya terdiam. Sungmin mengerutkan keningnya. Yang ada di pikirannya adalah kenapa ke Amerika? Akan diapakan? Youngmin yang tersadar dengan ucapan Kim sajangnim, langsung berteriak diikuti yang lainnya.

"Chukkae Sungmin-ah," teriak semua yang ada di situ.
"Chukkae Sungmin-ah, kau seorang superstar sekarang," ucap Minwoo yang tiba-tiba memeluk Sungmin dengan erat.



:::SUPERSTAR PART. 18 (END):::

Sudah 3 tahun Sungmin belum kembali ke Seoul. Semuanya sudah berubah. Myeongji Arts High School menjadi lebih menarik dari sebelumnya. Semuanya telah memiliki jalan hidup masing-masing.

Jo Min Hae, awalnya telah menjadi musuh Sungmin. Kini ia tahu apa yang telah ia lakukan itu seperti apa. Ia kini telah menjadi seorang solois yang terkenal di Korea Selatan seperti dulu. Ia sudah tidak mengandalkan kecantikannya, ia benar-benar berubah.

Sung Young Rin, sahabat pertama yang Sungmin temui. Ia begitu baik pada Sungmin. Ia yang membuktikan bahwa seseorang pasti membutuhkan teman. Tak ada manusia yang tak membutuhkan orang lain. Ia kini menjadi desainer dan manager dari salah satu personil MKY, yang tak lain adalah Youngmin, kekasihnya.

No Min Woo, maknae sekaligus dancing machine dari MKY. Namja yang sebenarnya merelakan hidupnya demi Sungmin. Ia menyukai yeoja itu walaupun yeoja itu tak membalaskan perasaannya, ia akan menunggunya.

Lee Hyun Geul, ia sudah memiliki girl group yang terkenal bernama Eve Angels. Ia seorang leader, girl group yang digawangi bersama dengan Han Chan Chan, Kang Eun Seo, dan Lee Rae Ra.

Jo Kwang Min, ia sudah bertunangan dengan HyunGeul. Ia semakin bersemangat di panggung jika ada HyunGeul juga di sana.

Jo Young Min, ia sudah bisa memaafkan Minhae. Ia benar-benar menjadi namja yang dewasa sekarang. Mengangumkan.

***

Teriakan-teriakan terdengar. Mereka menyebut nama Sungmin ketika yeoja itu turun dari mobil dan masuk ke gedung sekolahnya dulu. Ia tersenyum pada seseorang yang berdiri di belakang penonton. Ia mendekati namja itu.

"Aku menunggumu," ucap namja itu yang langsung dipotret oleh para wartawan.
"Mwo?"
"Saranghae," ucap namja itu yang langsung diburu teriakan-teriakan.
"I just.. Emmm.. Yeah, nado saranghae," ucap Sungmin.

Semuanya berteriak riuh, semua teman-teman mereka berdua yang tak lain ada MKY, Eve Angels, dan solois Minhae, Kim sajangnim, dan para songsaenimnya dulu hanya tersenyum melihat mereka.

"Aku tak sabar menunggu konsermu di sini," Minhae langsung mencubit pinggang Sungmin.
"Kau ini," Sungmin membalas Minhae.

END

Mianhae Endnya gaje :D




:::CAST OF MY FF "SUPERSTAR (ACTION VER.)":::

*Jo Sung Min as Sungmin/Gaby Woo
*Kim Dong Hyun as Kim sajangnim (Presdir Wind Entertainment and Headmaster and founder of Myeongji Arts High School
*Shim Hyun Seong as Shim songsaenim
*Park Ji Kyung as Park songsaenim
*Jung Soo Jae as Jung songsaenim
*Lee Jeong Min as Lee songsaenim
*Lee Hyun Geul as HyunGeul (Sungmin's friend, Kwangmin's girlfriend)
*Sung Young Rin as Youngrin (Sungmin's bestfriend, Youngmin's girlfriend)
*Jo Min Hae as Minhae (Sungmin's enemy, Sungmin's friend, solois from Wind Ent)
*Kang Eun Seo as Eunseo (Sungmin's friend)
*Lee Rae Ra as Raera (Sungmin's friend)
*No Min Woo as Minwoo (Sungmin's boyfriend, maknae and dancing machine of MKY #boy group from Wind Ent#)
*Jo Kwang Min as Kwangmin (HyunGeul's boyfriend, Sungmin's friend, rapper of MKY #boy group from Wind Ent#)
*Jo Young Min as Youngmin (Sungmin's friend, Youngrin's boyfriend, vocalist of MKY #boy group from Wind Ent#)

Thanks to all and thanks to who join at this fanfiction :) XD



Tidak ada komentar:

Posting Komentar