Senin, 17 Desember 2012

[FANFICTION] ON RAINY DAYS (PART. 1- PART.4)




#TEASER#

Title: On Rainy Days
Author: http://wulanmind.blogspot.com
Genre: Romance, Sad
Cast: *Kim Dong Hyun
*Seo Min Young (OC, Reader)
Cameo: akan muncul dengan sendirinya
Disclaimer: FF ini murni dari otak saya yang paling dalam (?) dan Castnya semua milik saya dan milik semuanya *gaje*
Copyright: Don't Plagiat and Don't Re Share

Summary:

Meninggalkannya memang bukan keputusan yang terbaik

Tapi aku bisa apa?

Ini semua karena kesalahanku sejak awal

Seharusnya aku tak boleh mencintainya








:::ON RAINY DAYS PART. 1:::

Seorang namja telah kembali ke rumah lamanya, setelah bertahun-tahun berada di luar negeri. Ya, ia bersekolah di luar negeri. Meninggalkan satu kenangan manis yang masih ia ingat sampai saat ini. Ia tersenyum sambil memandangi dua anak kecil yang sedang bermain balon itu. Ia mengingat masa lalunya dengan seorang yeoja yang sekarang entah dimana.

*FLASHBACK POV*

Seora
ng namja kecil sedang berlari, entah kenapa wajahnya sangat ketakutan. Kaki kecilnya sedikit bergetar, seketakutan itukah dia?

Bruk!

"Arrghh!" teriaknya sambil memegangi lututnya yang tergores aspal, ia terluka.
"Gwaenchanayo?" seorang yeoja kecil itu duduk berlutut di hadapannya.
"Kau siapa?" tanya namja kecil itu.
"Ah, lukamu. Tunggu dulu ya aku mau mengambil kotak obat di dalam. Oh ya, lebih baik kau masuk dulu," yeoja kecil itu membantu namja kecil itu berjalan memasuki rumahnya.

Tak beberapa lama yeoja kecil itu telah kembali dengan sebuah kotak obat di tangannya. Ia mengeluarkan cairan obat merah dan kapas dari sana. Meleburnya pada luka di lutut namja itu. Namja itu sedikit meringis kesakitan.

"Nah, selesai," ucap yeoja kecil itu setelah menempelkan plester pembalut luka pada lutut namja itu.
"Gomawo, kau baik sekali," pujinya.

Yeoja kecil itu hanya tersenyum, menampilkan eye smilenya yang sangat imut.

"Emm, rumahmu dimana?" tanya yeoja kecil itu.
"Di ujung jalan ini."
"Emm, aku antar ya?"
"Eh? Tidak perlu. Aku bisa sendiri."
"Kau yakin? Kau kan tadi habis dikejar anak-anak nakal itu. Kau yakin akan baik-baik saja?"
"Ne. Tentu saja. Jangan khawatir," namja kecil itu keluar dari gerbang rumah sang yeoja.

"Paii paii!" teriak yeoja kecil itu.

Namja kecil itu langsung berbalik dan memamerkan senyum khasnya dengan sederet gigi. Ia tersenyum lebar.

*FLASHBACK POV END*

"Kau sudah kembali hyung?" tanya seorang namja yang sekarang sudah berdiri tegak di belakangnya.











:::ON RAINY DAYS PART. 2:::

Namja itu berbalik. Ia mendapati sosok yang sangat ia kenal. Ia langsung merangkulnya.

"Ah kau," ucapnya sambil melepas rangkulannya.
"Hyung, masuklah. Eomma sangat merindukanmu," namja yang tingginya lebih pendek dari namja itu langsung menariknya masuk.

Ceklek! Keadaan rumah itu kini berbeda. Terlihat lebih sepi sekarang. Tak seramai dulu. Ya. Semakin bertambahny
a usia pasti setiap orang akan semakin dewasa meninggalkan masa kanak-kanaknya.

"Donghyunnie!" yeoja yang kelihatannya sudah berumur setengah baya itu langsung berlari dan memeluknya erat.
"Eomma.." namja yang bernama Donghyun itu langsung balas memeluknya erat.
"Kau sudah dewasa sekarang. Eomma sangat merindukanmu. Kau pasti kembali karena disuruh appamu untuk menggantikan appamu di perusahaan yang berada di sini kan?" tebak eommanya.
"Ah eomma ini serba tahu," Donghyun hanya tersenyum.
"Hyung, kajja mogo. Kami sudah menyiapkan makanan favoritmu," ucap namja itu.
"Seunghyunie, biarkan hyungmu membersihkan dirinya dulu," titah sang eomma.
"Ne eomma. Hehe. Aku terlalu bersemangat," ucap namja yang bernama Seunghyun itu yang tidak lain adalah adik Donghyun.











:::ON RAINY DAYS PART. 3:::

Mobil yang dikendarai Donghyun memecah hiruk pikuk kota Seoul pada malam hari. Ya. Ia sangat merindukan tanah kelahirannya ini. Semilir angin menerpa wajah namja tampan itu. Mobilnya ia buka bagian atapnya.

Seorang yeoja sedang menyusuri trotoar sepi itu. Kakinya menendang-nendang sebuah batu yang dari tadi ia tendang sepanjang jalan dari tempat kuliahnya sampai di si
ni. Kaos dengan jaket hitamnya dan jeans tiga per empatnya membalut tubuh yeoja itu. Topi berwarna putih bertengger di kepalanya. Headphonenya pun ikut bertengger di lehernya. Sangat casual.

"Yeoja itu.. Kenapa aku merasa mengenalnya?" gumam Donghyun.

Donghyun menepikan mobilnya. Ia langsung keluar saat yeoja itu sudah berada di samping mobilnya. Tangan Donghyun menariknya.

"Eh? Nuguseyo?" tanya yeoja itu.
"Kau.. Kau.. Kau yeoja kecil itu?" tanya Donghyun, memori otaknya terkuak kembali.
"Yeoja kecil. Yeoja kecil yang mana?" yeoja itu menatap namja tinggi yang berada di hadapannya dengan heran.
"Kau.. Kau masih ingat peristiwa 18 tahun yang lalu?" tanya Donghyun lagi.
"Emm..." yeoja itu tampaknya mengingat-ingat kejadian yang dimaksud Donghyun.








:::ON RAINY DAYS PART. 4:::

Yeoja itu mengerutkan keningnya. Ya. Perlahan ingatan yang sama dengan yang dimiliki Donghyun ikut keluar dari dalam otaknya. Ia tersenyum sejenak kemudian menatap namja itu dalam.

"Kau..." ucap yeoja itu terputus.
"Ne. Aku namja kecil yang waktu itu kau tolong," Donghyun memotong ucapan yeoja itu.
"Jinjja? Kau.. Terlihat berbeda," ucap yeoja itu sambil memandangi 
Donghyun dari bawah ke atas.
"Begitu pula denganmu. Dulu kau feminim tapi sekarang err.. Terlihat berbeda," Donghyun balas melihat yeoja itu dari bawah ke atas.
"Ah kau ini," yeoja itu meninju kecil lengan Donghyun.
"Hehe. Ah ne. Kim Dong Hyun imnida. Bangapseumnida. Neo?" Donghyun membungkukkan badannya 90 derajat.
"Seo Min Young imnida. Bangapseumnida," yeoja bernama Minyoung itu ikut membungkukkan badannya.
"Baiklah nona Minyoung, apakah kau ingin pulang?"
"Aku malas pulang sebenarnya. Makanya aku sengaja berjalan kaki supaya lama sampai rumah."
"Waeyo?"
"Sedang tidak ada orang di rumah."
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Aku sudah lama tidak ke sini," Donghyun langsung menarik tangan Minyoung.
"Yaaa!" teriak Minyoung yang kaget karena tiba-tiba Donghyun menariknya.

Mereka tiba di sebuah tempat, taman air mancur yang dikelilingi oleh taman bunga. Sangat sepi di sana. Tapi ada beberapa orang yang lewat juga. Mereka duduk di bangku taman. Rambut Minyoung yang panjangnya sebahu melambai ketika semilir angin menerpanya.

"Di sini banyak perubahan ya," Donghyun membuka percakapan.
"Ne. Memangnya berapa lama kau tidak ke Seoul?"
"Cukup lama. Sudah 18 tahun."
"Mwo?! Selama itu?!" Minyoung tiba-tiba bangkit dari duduknya.
"Wae?"
"Semenjak pertemuan kita kau pergi?"
"Ne. Begitulah. Aku harus mengikuti appaku ke luar negeri dan bersekolah di sana. Ya. Appaku itu terlalu berambisi untuk beberapa perusahaannya. Dan saat ini aku harus mengurusi perusahaannya yang berada di Seoul."
"Kau keren!" Minyoung mengerjapkan matanya.
"Keren? Hahaha," Donghyun malah tertawa.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar