Tidur itu penting dan memang dibutuhkan. Maka jika seseorang
mempunyai kebiasaan susah tidur, ini akan sangat menyiksa. Tapi kenyataannya,
penyakit ini justru populer di Amerika Serikat. Buktinya, sebuah studi yang
dilakukan oleh National Sleep Fondation menyatakan tahun lalu, rata-rata
perempuan Amerika kekurangan tidur 122 jam per tahun.
Di Australia lain lagi. Menurut The Sleep Health Fondation
Australia, sekitar satu dari tiga orang di Australia mengalami gangguan
insomnia yang cukup serius.
Kebiasaan susah tidur yang akut bisa menjadi penyebab
seseorang terserang dimensia. Penyakit yang sering disebut sebagai penyakit
pikun ini tidak hanya dialami oleh orang di usia renta, tetapi di usia muda dan
produktif juga.
Fenomena pikun di usia muda terang saja menjadi hal yang
sangat menakutkan. Bayangkan jika masih muda sudah lupa dengan jadwal harian
atau rutinitas. Kondisi fisik juga menurun dan berakibat tidak sanggup lagi
bekerja, lalu hanya menghabiskan waktu di rumah.
Data di kawasan Asia Pasifik memperkirakan jumlah penderita
dimensia terutama dimensia Alzheimer bkal melonjak dua kali lipat dan lebih
cepat pada 2025 dibandingkan di negara-negara barat.
Dimensia Alzheimer merupakan salah satu bentuk dimensia
akibat degenerasi otak yang sering ditemukan dan paling ditakuti. Alzheimer
merupakan penyebab dimensia terbanyak yaitu sekitar 60 hingga 70 persen dari
seluruh kasus demensia.
Saking seriusnya masalah dimensia, organisasi Alzheimer
sedunia (ADI) mengeluarkan piagam global penyakit alzheimer yang berisi 11
action plan yang harus dijlankan oleh pemerintah dan lembaga terkait lainnya
untuk mengatasi ancaman krisis tersebut.
Ya, jangan sampai permasalahan kurang tidur memicu anda
terserang dimensia. Untuk menghindarinya, anda dapat melakukan kebiasaan tidur
lebih awal (lama).
Tidur awal mengurangi risiko terkena kanker sebanyak 200%
dan serangan jantung sebanyak 100%. Kemungkinan obesitas juga akan berkurang
sebanyak 6,486 kg dalam satu tahun jika anda rutin melakukan tidur siang.
Selain itu, tidur lebih lama juga mengurangi risiko kemungkinan kematian dalam
20 tahun ke depan sebanyak 20%.
Selain itu, tidak ada salahnya jika anda rutin mengkonsumsi
vitamin D dan E. Ini karena kedua vitamin tersebut dapat mempertajam kemapuan
otak, mencegah dimensia, dan bahkan melindungi dari serangan penyakit
Parkinson.
Hal ini dibuktikan oleh peneliti Inggris yang mengaitkan
antara kadar rendah vitamin D dengan tingginya risiko terkena dimensia. Jika di
dalam darah seseorang terkandung vitamin D kurang dari 25 nanomoles per liter,
maka orang itu mengalami kemungkinan penurunan berpikir, belajar dan mengingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar