Main Casts :
Lee Min Ho as Lee Yoon Sung / John Lee
Park Min Young as Kim Na Na
Lee Joon Hyuk as Kim Young Joo
Hwang Sun Hee as Jin Soo Hee
20 Episodes
Yoon Sung melihat sendiri Lee Kyung Wan dibunuh, ia menoleh dan bertatapan mata dengan ayahnya. Jin Pyo langsung pergi.
Yoon Sung marah dan bergegas mengejar Jin Pyo.
Jaksa Kim menyadari kepergian Yoon Sung dan segera memerintah anak buahnya untuk bersiap mengikuti Lee Yoon Sung.
Yoon Sung ngebut menuju rumah Jin Pyo. Yoon Sung langsung turun dan bergegas masuk.
Jaksa
Kim juga sampai di kediaman Steve Lee. Ia heran dan tanya apa Pil Jae
yakin mengikuti orang yang benar. Pil Jae yakin. Berarti konfirmasi
kalau Yoon Sung ada hubungan dengan Steve Lee.
Yoon Sung langsung menghadapi ayahnya, kenapa kau harus membunuh mereka? Kenapa?
Jin Pyo dingin saja menanggapinya, karena itu caraku menyelesaikan masalah.
Yoon
Sung : Bahkan membunuh 2 polisi tidak bersalah? Jika cara ini yang kau
gunakan, ini hanya akan menjadi pembalasan darah dengan darah.
Jin
Pyo berkata kalau setiap hari, ia selalu teringat peristiwa 20 prajurit
yang dibunuh di Laut Nampo. Jin Pyo tidak bisa tidur dengan benar
selama 28 th terakhir ini. "Hanya ada satu alasan bagiku untuk tetap
hidup. Di malam yang dingin itu di pantai, rekan2ku tewas di tangan
militernya sendiri. Rasa sakit, kemarahan, dan penghianatan yang mereka
derita...Mereka juga harus merasakan-nya. Mereka pantas mati."
Yoon Sung : Dendam siapa ini sebenarnya?
Jin Pyo : Apa?
Yoon
Sung : Aku tiba2 ingin tahu, apa ini demi kematian rekan2mu yang
dikhianati negara mereka sendiri? Atau ini adalah bentuk rasa bersalahmu
karena menjadi satu2nya yang hidup?
Kau
masih tidak mengerti kan? Polisi itu yang kau bunuh hari ini..mereka
juga punya keluarga. Ini bukan balas dendam lagi. Tapi murni pembunuhan.
Kata2
Yoon Sung sepertinya tepat mengenai Jin Pyo. Tapi Jin Pyo tetap teguh,
Jika kau melawanku, kau mungkin akan mati ditanganku.
Yoon
Sung tahu itu, ia tidak akan sembunyi atau menghindarinya. Karena hanya
aku yang bisa menghentikanmu. Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk
menghentikanmu.
Yoon Sung keluar dari rumah Jin Pyo dan bertemu Jaksa Kim di depan rumah. Yoon Sung pura2 heran, apa ini? Apa kau mengikutiku?
Kim Yeong Joo tersenyum : Bukankah kau berkata kalau kau tidak mengenal Steve Lee?
Yoon
Sung juga tersenyum sambil berkilah, ia memang tidak kenal Steve Lee.
Tapi ia baru dikenalkan dengan Lee hari ini oleh temannya dari MIT.
Kudengar bisnis rusa lumayan menguntungkan, jadi aku memutuskan untuk
investasi.
Jaksa Kim tidak percaya begitu saja, apapun katamu. Aku tetap curiga kalau kau adalah City Hunter.
Yoon Sung pura2 geli, City Hunter? Kau benar2 cari masalah.
Jaksa
Kim : Kau yang ada dalam masalah. Saat Lee Kyung Wan dikirim ke kantor
polisi, saat Seo Yong Hak jadi target sniper, saat hari pemilihan umum,
saat percobaan penculikan Seo Yong Hak, dan saat siaran TV. Kau ada di
mana dan apa yang kau lakukan? Apa kau bisa mengatakannya padaku?
Tapi
Jaksa Kim tetap tidak bisa membuktikan apapun sehingga Lee Yoon Sung
tetap bebas pergi. Yeong Joo kembali ke kantor untuk mengumpulkan bukti.
Jang Pil Jae dan bibi Nana mengumpulkan bukti2 tentang Yoon Sung.
Ternyata
Yoon Sung punya alibi untuk setiap kondisi. Ada penggunaan kartu kredit
atas namanya dan waktunya juga tepat. Bahkan dari CCTV terlihat kalau
Yoon Sung memang benar2 masuk ke kamar hotel dan lift bersama wanita
yang berbeda-beda.
Tapi saat Seo Yong Hak diserang, tidak ada alibi.
Mereka harus kerja keras untuk mencari kelemahan alibi Yoon Sung.
Jaksa
Kim tetap waspada, tunggu dulu. Ia menunjuk peta Seoul yang menunjukkan
lokasi serangan. Ia sadar kalau Yoon Sung cek in di setiap hotel yang
berjarak hanya 7-8 menit dengan mobil dari lokasi kejadian.
Jadi, jika Lee Yoon Sung adalah benar City Hunter, ia adalah orang yang sangat teliti dan penuh perhitungan.
Jaksa Kim minta Pil Jae mengecek DNA Yoon Sung.
Yoon Sung pulang dan mengatakan yang terjadi pada Paman Shik Joon. Ia kaget sekali, Kapten membunuh dua orang polisi?
Yoon Sung : Ayah seperti kereta cepat yang rusak remnya. Kalau Kim Jong Shik muncul, ayah pasti akan membunuhnya.
Shik
Joon bingung kenapa Jin Pyo bisa seperti itu. Yoon sung berkata kalau
kereta api cepat hanya akan berhenti saat bertabrakan dengan sesuatu.
Yoon Sung : Aku satu-satunya yang bisa menjadi benturan itu.
Shik Joon ketakutan, lalu bagaimana kalau kau mati?
Yoon Sung : Aku sudah siap secara mental.
Shik
Joon membujuk untuk pergi saja ke gunung dan lupakan semuanya. Yoon
Sung menolak, para penjahat itu harus membayar kejahatannya.
Shik
Joon setuju. Tapi masalahnya, kata Yoon Sung, Jaksa Kim Yeong Joo
sepertinya curiga padaku. Dia memeriksaku. Dia melihatku keluar dari
rumah Ayah.
Yoon sung : Dia mengambil contoh darahku di gedung pertemuan dan stasiun TV.
Shik
Joon : Apa salahmu? Kalau mau jujur, orang2 yang bisa ditangkapnya, dan
kasus yang tidak bisa diselesaikannya, kita selesaikan semua untuknya.
Bukankah dia seharusnya berterima kasih?
Kau tidak boleh berdarah di depan orang itu, bahkan tidak boleh mimisan. Dan jangan menyumbangkan darah. Kau mengerti?
Berita
tentang pembunuhan Lee Kyung Wan mulai disiarkan TV. Nana ada di rumah
dan mendengar berita sambil mencuci. Media curiga kalau City Hunter yang
melakukan pembunuhan pada Lee dan dua polisi.
Nana
resah, ia mencemaskan Yoon Sung. Tidak mungkin, Lee Yoon Sung jelas
tidak akan melakukan ini. Tidak dia tidak akan melakukannya.
Nana
menemukan foto di kamar Yoon Sung dan ia mengenali Kyung Hee sebagai
bibi pemilik warung tteokboki itu. Nana ingat semua interaksi Kyung Hee
dengan Yoon Sung. Lalu kata2 Yoon Sung kalau ia tidak punya ibu sejak
kecil. Aku bahkan tidak punya kesempatan untuk melihat wajahnya.
Nana sepertinya mulai menarik kesimpulan kalau Kyung Hee kemungkinan besar adalah ibu Yoon Sung.
Yoon
Sung memeriksa bukti tentang kejahatan Kim Jong Shik dan menemukan
kejanggalan di Universitas yang disponsori Kim. Mahasiswa UN itu banyak
yang DO karena ada kekurangan dana 10 Juta Won. Tapi Universitas
memiliki dana lebih dari 5 Miliar won. Kenapa mereka menahan uang ini?
Shik
Joon muncul, ia ingin minum minuman pemberian Nana dan Yoon Sung
langsung panik. Paman! Shik Joon heran kenapa tidak boleh minum ini?
Shik
Joon pura2 mengeluh pada mendiang istrinya, Houy Lian, aku tidak pernah
salah menjaga Yoon Sung, tapi anak nakal ini, anak nakal ini bahkan
tidak mengijinkanku minum minuman ini!
Yoon
Sung : Aku tahu, aku akan membelikannya untukmu. 100 botol, aku akan
beli 100 botol untukmu tapi kau tidak boleh menyentuh yang ini. Kumohon.
Shik Joon tanya kenapa. Yoon Sung hanya berkata ada yang membelikan minuman ini untuknya. Shik Joon nyengir, siapa? Nana?
Raut muka Yoon sung berubah dan Shik Joon tahu kalau ia benar, pasti Nana. Iya kan?
Kyung
Hee pergi ke RS dan Dokter tampak cemas, ia heran bagaimana Kyung Hee
bisa lebam di lengannya. Kyung Hee malah tidak tahu kalau ia punya
lebam.
Dokter
tanya apa Kyung Hee punya keluarga. Kyung Hee berkata ia tinggal
sendiri. Dokter berkata kalau tes darah Kyung Hee sudah keluar dan
hasilnya buruk. Kyung Hee menderita leukimia. (Kenapa selalu ada kanker)
Kyung Hee harus segera dirawat untuk menentukan jenis leukimia apa.
Jika jenis myelogenous, maka mereka harus menemukan sumsum tulang belakang yang cocok.
Kyung Hee : Tunggu dulu. Aku bahkan belum menutup kantinku. Aku harus membereskannya dulu dan setelah itu aku akan kembali.
Dokter
mengerti, ia akan menunggu Kyung Hee. Kyung Hee justru mencemaskan
anaknya, ia ingin memastikan kalau Leukimia bukan penyakit keturunan.
Kyung
Hee pulang ke rumah dan membuka sebuah kotak. Isinya adalah baju bayi
Yoon Sung. Satu2nya yang tertinggal dari putra Kyung Hee.
Kyung
Hee memeluk baju itu sambil meringkuk di lantai dan menangis, aku hanya
hidup karena aku ingin bertemu denganmu lagi. Apa aku akan bisa
melihatmu disisa hidupku?
Kyung Hee : Aku merindukanmu, anakku...aku sangat merindukanmu.
Yoon
Sung mengamati Nana yang sedang melayani customer di cafe. Ia
meyakinkan diri sendiri kalau ia datang karena Kim Jong Shik. Yoon Sung
masuk ke cafe.
Nana : Selamat..
Lalu terkejut melihat Yoon Sung. Yoon Sung minta kopi terbaik dan waktu untuk bicara.
Pria
dibelakang Yoon Sung tidak sabar dan minta Yoon Sung segera minggir
kalau sudah selesai. Nana menegur pria itu karena orang itu menepuk bahu
Yoon Sung yang terluka.
Akhirnya keduanya duduk dan bicara. Yoon Sung memberikan kliping Nana tentang Kim Jong Shik. Ini ada di koperku. Siapa dia?
Nana
: Dia pria yang menyebabkan orang tuaku meninggal karena kecelakaan
mobil. Aku tidak tahu kalau ada kesempatan kasus ini akan diselidiki
lagi, tapi itulah mengapa aku mengumpulkan ini semua.
Yoon Sung : Diselidiki lagi?
Nana
: Ayahku berubah dari korban menjadi terdakwa dalam satu hari.
Satu-satunya saksi adalah Bae Man Deok. Tapi ia tiba-tiba mengubah
kesaksiannya. Aku ingin mencari pria itu, tapi bahkan kartu identitasnya
pun telah dihapus. Aku tidak bisa menemukannya.
Tapi
beberapa hari lalu, di lokasi karaoke, aku bertemu dengan pria itu.
Jadi aku mengejarnya. Dan saat itulah insiden video Da Hye terjadi.
Yoon Sung terkejut, tempat karaoke? Seperti apa dia?
Nana : Dia botak, kedua sisi rambutnya sangat bergelombang.
Yoon Sung : Kau tidak salah mengenalinya kan?
Nana : Tidak. Kim Jong Shik menyuap saksi itu dan mengubah kesaksiannya.
Yoon Sung : Lalu...apa yang kau harapkan terjadi pada Kim Jong Shik?
Nana
: Tidak mati atau dibunuh. Bukan seperti itu. Kuharap City Hunter bisa
menangkapnya, dan mengirimnya pada Jaksa Kim Yeong Joo. Agar orang lain
tahu kalau ia bukan orang yang terhormat. Kuharap seseorang bisa
mengungkapkan sisi buruknya yang sebenarnya.
Yoon Sung : Sisi buruk?
Nana sudah menyelidi Kim Jong Shik dan ada banyak rekening aneh. City Hunter...bukan orang yang akan membunuh orang kan?
Yoon Sung mendengus, mana aku tahu?
Nana : Aku percaya dia tidak akan melakukannya.
Yoon Sung : Maka kukira ia tidak akan melakukannya. Aku pergi.
Nana minta Yoon Sung menunggu, ia mengambil foto keluarga Yoon Sung. Tapi saat Nana mencarinya, Yoon Sung sudah menghilang.
Yoon Sung langsung menemui Shik Joon. Ia main tembak langsung, Paman, kau adalah Bae Man Deok. Ya kan?
Shik Joon kaget. Apa yang terjadi?
Yoon Sung : Katakan padaku semuanya, cepat!
Shik Joon gemetaran, yy..ya Yoon Sung aaku akan mengatakannya padamu.
Cerita
Shik Joon, ia sedang jalan dan orang tua Nana sedang mengendarai mobil
warna putih. Tiba-tiba ada mobil warna hitam yang muncul dari arah
berlawanan, mobil itu melawan arus. Kedua mobil bertabrakan keras.
Mobil hitam itu dikemudikan oleh Kim Jong Shik. Shik Joon ada disitu dan melihat semuanya. Ia juga melihat Nana menangis.
Cerita berlanjut saat Kim Jong Shik menemui Shik Joon. Jadi kau saksi mata itu? Shik Joon membenarkan.
Jong Shik : Aku akan langsung saja. Kau harus mengubah kesaksianmu.
Shik Joon terkejut dan menolak.
Kim
Jong Shik menekannya, kau masih dalam masa percobaan karena masalah
judi kan? Jika aku mengatakan kalau saat itu kau sedang di kasino, apa
yang akan terjadi?
Shik Joon : Kasino apa? Aku menghadiri ulang tahun teman ayahku dan melihat kecelakaan saat jalan pulang. Tidak ada kasino.
Kim
Jong Shik : Aku punya kemampuan untuk mengubahnya menjadi kasino. Itu
terjadi saat kau masih dalam masa percobaan. Kau akan langsung masuk
penjara.
Korbannya
sudah dalam kondisi koma, apa yang kau cemaskan? Ubah saja kesaksianmu.
Aku akan memberikan banyak uang untukmu. Yang cukup untuk sepanjang
hidupmu.
Shik
Joon menyesal dan menangis, aku benar2 bodoh kan? Aku ingin mati tapi
tidak punya keberanian melakukannya. Setiap kali aku memikirkan Nana,
hidup bagaikan tidak berarti. Bagus kalau sekarang kau tahu semuanya.
Shik
Joon : Mengenai Kim Jong Shik, aku akan membantumu dengan sepenuh hati.
Setelah aku selesai membantumu, aku akan menyerahkan diri. Aku akan
menerima apapun hukumannya. Aku minta maaf, Yoon Sung. Aku tidak
mengatakan yang sebenarnya padamu.
Nana
dipanggil untuk kerja lagi di Blue House. Ini karena Nana dinilai
berjasa pada insiden penyerangan Seo Yong Hak. Tapi Nana tidak bisa
mengawal orang penting lagi, hanya Da Hye. Bahkan Nana juga masih harus
menjalani pemotongan gaji 6 bulan.
Nana tidak mempermasalahkan itu, ia senang sekali karena bisa kerja lagi.
Eun Ah senang karena Nana tidak dikeluarkan. Keduanya siap melatih judo untuk staf IT.
Sekali lagi, Eun Ah membanting sekaligus menggoda Ki Joon. Ki Joon protes, apa ini yang disebut latihan?
Eun Ah : Kalau dilihat dari dekat, kulitmu bagus juga.
Sementara Nana dan Yoon Sung sedikit kikuk. Nana ragu-ragu melatih Yoon Sung, mungkin takut melukai lengan Yoon Sung.
Yoon Sung justru lebih dulu bergerak, dengan secepat kilat ia membanting Nana.
Yoon Sung : Aku sudah mempelajarinya.
Sadar akan kedekatan mereka, Yoon Sung cepat2 pergi.
Setelah latihan, Nana membawa kopi dan mencari Yoon Sung. Ia menemukan Yoon Sung di taman seperti biasa.
Nana
memberikan kopi dan ingin mencairkan suasana dengan menyuruh Yoon Sung
mengucapkan selamat, aku tidak dipecat, jadi ucapkan selamat padaku.
Nana
juga ingin memberikan resep kopi untuk Yoon Sung. "Awalnya, aku tidak
ingin mengajarimu. Tapi karena aku sedang senang, aku akan mengajarimu
hari ini. Di lemari dapur ada coffee-mix 3 in 1, untuk kopi seperti ini,
masukkan dua sachet sekaligus untuk es kopi. Rasanya enak sekali. Jika
aku tidak ada, kau bisa membuat kopi sendiri. Dan jumlah air juga
penting."
Nana
menunjukkan garis batas untuk air, tapi Yoon Sung mengeraskan hatinya
dan menepis kopinya. Pergilah! Apa kau tidak punya harga diri? Kenapa
kau seperti ini?
Nana menahan air matanya : Karena aku menyukaimu. Meskipun kau aneh, dan bicara dengan kasar..tapi aku menyukaimu.
Yoon
Sung : Bukankah aku minta kau melupakanku? Waktu itu, saat aku
menciummu itu hanya karena suasana saja. Jangan menempel padaku hanya
karena satu ciuman.
Nana : Banyak sekali yang mengantri untukmu dari Stadion Jamsil, ya kan?
Yoon
Sung mulai berkata kalau Nana bukan tipenya tapi Nana sudah tahu dan
melanjutkan kata2 Yoon Sung. Aku tahu, aku bukan tipemu. Lee Yoon Sung,
kau juga bukan tipeku. Tapi, aku tetap menyukaimu. Aku selalu ingin
menemuimu.
Yoon Sung : Apa kau gila?
Nana : Aku merasa tidak karuan sekarang. Tapi aku sudah memutuskan untuk menghadapi perasaanku.
Yoon Sung kesal, aku tidak tahan lagi. Murahan sekali. Lalu ia pergi tanpa mempedulikan Nana.
Nana
menahan airmatanya dan menghela nafas, ia memaksakan senyuman, Tidak
apa-apa..kau melakukan dengan benar, Kim Nana. Adalah baik untuk
menyukai seseorang.
Yoon
sung kembali ke kantor dengan wajah kusut dan kelihatan marah. Ki Joon
salah sangka dan mengira Yoon Sung dicampakkan wanita.
Ki
Joon memberi nasihat, jika kencan dengan wanita, kau harus bertengkar
lalu baikan, lalu kencan lagi. Ini adalah permainan tarik dan ulur, ala
Korea.
Yoon Sung dingin saja menanggapinya.
Da
Hye, Yoon Sung, Nana dan Eun Ah pergi ke Universitas Seoul. Da Hye
ingin masuk ke Universitas seperti ini, ia janji akan kerja keras.
Yoon
Sung tidak percaya, ia justru tertarik pada mahasiswi yang cantik2
dengan kaki panjang dan rok mini. Da Hye protes. Guru! kau lihat siapa?
Lihat aku saja, aku!
Yoon Sung : Kenapa aku harus melihatmu saja?
Da
Hye merajuk dan ingin kembali saja. Yoon Sung tidak mau dan melepaskan
tangan Da Hye yang dari tadi merangkul lengannya terus, lepaskan, apa
tidak panas?
Mereka
melihat demo mahasiswa. Para mahasiswa menuntut agar Kim Jong Shik
tetap menjalankan kesepakatan pengurangan biaya kuliah 50%. Tepati
janjimu! Tepati janjimu!
Seorang
mahasiswa melakukan orasi, universitas ini membuat persetujuan diskon
50% dengan kita. Kita mempercayai persetujuan ini dan karena itulah kami
datang!
Para Mahasiswa teriak : Yah! benar!
Orator
: Kita terlalu lapar dan terlalu lelah belajar! Kita pemuda Republik
Korea Selatan, bukankah kita masih memiliki harapan? Apa kalian berpikir
kalau kita tidak punya masa depan? Apa kalian berani berkata kalau
keadaan menjadi semakin sulit maka kita hanya bertahan saja. Kita tidak
punya masa depan?
Kita hanya makan kue beras. Apa kalian mengharap kami belajar kalau kami lapar?
Da Hye heran, apa benar seserius itu?
Eun
Ah langsung membenarkan. Katakan saja, biaya pendidikan satu semester
10 Juta Won, maka dua semester akan membutuhkan 20 Juta Won. Dan juga
mengirim mereka untuk les Inggris, belum uang sakunya.
Jika
kau tidak tinggal di Seoul, kau masih harus menambah biaya makan dan
kebutuhan sehari2. Jelas tidak mudah mengirim anak ke Universitas
Yoon
Sung masuk kantin Universitas dan disitu ada mahasiswi pendemo yang
bicara kasar pada bibi kantin itu. Mahasiswi itu marah karena bibi itu
tidak segera membersihkan mejanya. Bibi itu mengira mahasiswi itu masih
belum selesai, makanya tidak dibereskan.
Gadis
itu menyebut bibi itu pecundang. Yoon Sung kesal dan membalas gadis
itu. Kau yang membawanya, kau juga yang harus membuangnya. Kau belajar
saat di TK. Kau tidak sekolah TK?
Yoon
Sung : Berlagak punya hak, pura-pura melakukan ini semua untuk orang
tua kalian, minta potongan biaya pendidikan, dan membuat kampus kacau.
Tapi kenyataannya, kau bahkan tidak tahu bagaimana membereskan sampahmu
sendiri.
Apa kau pikir dunia hanya berputar di sekitarmu saja?
Gadis itu kesal, apa katamu?
Yoon
Sung : Jika kau bertingkah seperti ini saat membayar biaya pendidikan
mahal, bukankah kau akan menjadi lebih buruk jika kau membayar setengah
harga?
Lebih baik kau kuliah di kampus yang lebih elit saja.
Yoon Sung meletakkan minuman dan minta gadis itu membuangnya sebelum pergi.
Malamnya,
Yoon Sung sibuk mencari foto orang tuanya diantara buku2. Ia mencari
Shik Joon, paman apa ini semua barang2ku? Kau tidak meninggalkan sesuatu
disana kan?
Shik Joon : Kukira begitu. Kenapa? Kau kehilangan sesuatu?
Yoon Sung : Bukan apa-apa.
Shik
joon mengajak Yoon Sung makan malam. Parahnya, Shik Joon memasak
Japchae daging kesukaan Yoon Sung, persis seperti masakan Nana waktu
itu.
Yoon Sung justru ingat saat bersama Nana. Ia kehilangan selera makan dan pergi. Shik Joon teriak, kau mau kemana?
Nana akan makam malam. Ia juga makan Japchae daging. Tidak melakukan olah raga sebentar saja, aku merasa kelaparan.
Yoon Sung mengirim sms, ia ingin Nana datang mengantarnya ke satu tempat.
Nana
senang dan saat menuju tempat Yoon Sung, ia sengaja mampir toko
kosmetik dan mencoba sampel make-up untuk mempercantik diri sebelum
bertemu Yoon Sung.
Nana menunggu Yoon Sung. Tapi saat City Hunter muncul, ia bersama seorang gadis.
Yoon Sung menyuruh Nana mengantar mereka ke Axton Hotel. Sementara ia mulai bermesraan dengan gadis itu di kursi belakang.
Yoon
Sung sengaja menyindir Nana. Ia bicara pada gadis itu, tapi sebenarnya
ditujukan ke Nana. Pikiran sentimentil yang bodoh, seperti nenekmu.
Polos dan tidak pengalaman dalam cinta. Benar2 bukan seleraku. Hanya
bermesraan sedikit dan mulai menempel terus.
Yoon Sung bahkan mulai mencium gadis itu. Ok..it's enough, Nana menginjak rem dalam2.
Ia menarik gadis itu keluar mobil dan memasukkan-nya ke taksi.
Sekarang Nana tinggal menghadapi Yoon Sung.
Yoon Sung : Apa yang kau lakukan? Apa kau cemburu?
Nana : Tidak. Gadis itu tidak cukup berharga untuk membuatku cemburu.
Jika
kau melakukan ini untuk menyingkirkanku, maka itu tidak perlu. Ini
adalah perasaanku sendiri. Aku tidak pernah memaksamu, Lee Yoon Sung.
Jika kau masih ingin menyingkirkanku, maka carilah wanita yang pantas
kucemburui. Jika saat itu tiba, aku akan menunjukkan rasa cemburuku.
Jangan
seperti ini, menghamburkan waktu dan uang. Kau bahkan tidak berbau
alkohol sedikitpun, tapi tetap memintaku menyetir. Jangan lakukan ini
lagi. Kalau seperti ini, orang tuamu tidak akan suka.
Nana mengulurkan foto orang tua Yoon Sung, kau menjatuhkan ini di rumah. Setelah memberikan foto itu, Nana pergi.
Yoon
Sung pulang dengan perasaan galau. Ia berbaring di tempat tidur sambil
memikirkan perkataan Nana lalu berguling dan menghela nafas, Kim Nana
kau tidak boleh jatuh cinta padaku. Kau harus bahagia.
Jaksa
Kim bersama anak buahnya menyimpulkan kalau pembunuh Lee Kyung Wan dan
dua polisi itu pasti seorang ahli. Karena serangannya mematikan tanpa
keraguan. Bahkan tidak ada sidik jari di bangsal RS.
Kamera CCTV juga disemprot cat. Caranya sama seperti kasus Seo Yong Hak.
Jaksa Kim : Dan juga di sampingku saat itu, adalah Lee Yoon Sung.
Kim Yeong Joo minta Jang Pil Jae membuntuti Yoon Sung.
Nana mengunjungi Kyung Hee sambil membawa lemon. Kyung Hee merasa buah itu terlalu banyak, dia tinggal sendiri.
Nana berkata ia juga sendirian. Kyung Hee merasa prihatin, ayahmu harus segera sadar, ini sudah 10 th.
Nana tanya tentang anak Kyung Hee. Tapi Kyung Hee menegaskan tidak ada anak.
Kyung hee menawarkan diri membuat Tteokbokki untuk Nana, tapi justru pingsan di tangga.
Nana panik. Ajumma!
Yoon Sung dan Shik Joon dijalan, ia membahas masalah Kim Jong Shik.
Shik
Joon : Kau tahu Yayasan Myeong Mun? Tahun lalu, mereka memakai dana
universitas untuk investasi di saham lalu kehilangan setengah dari dana.
Jadi untuk menutup kerugian, mereka mengurangi dana beasiswa dan mengubah peraturan.
Nana telp. Yoon Sung malas mengangkatnya. Shik Joon memaksa. Ia takut terjadi sesuatu pada Nana.
Yoon
Sung akhirnya menjawab. Nana berkata kalau Bibi pemilik kedai snack
pingsan. Kami sekarang ada di UGD RS Seoul. Cepat kesini.
Yoon Sung : Apa hubungannya denganku?
Nana to the point, bukankah dia ibumu, Lee Yoon Sung?
I love Nana..haha
Yoon
Sung langsung putar balik mobilnya dan ngebut ke RS. Yoon Sung masuk ke
kamar UGD dan mengintip dari balik tirai, ia melihat ibunya pingsan di
RS.
Nana melihatnya dan langsung jalan ke arah Yoon Sung. Shik Joon langsung sembunyi saat Nana jalan ke arah mereka.
Nana : Lee Yoon Sung! Walinya ada di sini.
Yoon Sung : Siapa yang barusan kau sebut wali?
Nana tidak peduli protes Yoon Sung dan berkata pada dokter kalau Yoon Sung adalah anak Kyung Hee.
Dokter
memberikan hasil tes Kyung Hee. Ibu Yoon Sung mengidap Myeloid
Leukimia. Ia perlu memeriksa darah Yoon Sung, siapa tahu bisa jadi donor
sumsum tulang belakang.
Yoon
Sung dan Nana duduk di bangku RS. Nana tahu Kyung Hee tidak punya
keluarga, ia juga tidak tahu apa yang terjadi tapi Yoon Sung,
bagaimanapun kau adalah anaknya.
Yoon Sung berkata kalau ibunya sudah membuangnya. Sekarang ia ingin anak dengan sumsum tulang belakang cocok?
Nana
heran, Ajumma..dia membuangmu? Itukah mengapa kau berkata kalau kau
tidak punya ibu? Tapi meskipun demikian, kau tetap merindukannya. Itulah
mengapa kau menyimpan foto itu.
Nana
menghela nafas, meskipun kau membencinya, meskipun kau menolaknya,
meskipun kau merindukannya, kau bisa mengatakannya. Lee Yoon Sung, kau
masih punya ibu untuk diajak bicara. Hanya karena ada masalah diantara
kalian berdua, kau lebih suka melihatnya meninggal di depan matamu?
Yoon Sung : Apa?
Nana : Tentu saja tidak, jadi cepat lakukan tes. Biarkan dia menerima pengobatan, ya?
Kata-kata Nana menyentuh hati Yoon Sung. Ia langsung memindahkan kamar Kyung Hee. Ke kamar VIP yang paling bagus haha..
Jang
Pil Jae mengikuti Yoon Sung dan lapor ke Jaksa Kim. Ia sedikit heran,
Lee Yoon Sung membantu wanita bernama Lee Kyung Hee dan mengurus semua
prosedur administrasinya.
Dibelakang
Jang Pil Jae ada Kim Sang Gook yang lapor ke Lee Jin Pyo. Jaksa Kim
Yeong Joo sepertinya telah mencurigai sesuatu. Ia menyuruh anak buahnya
menguntit Lee Yoon Sung.
Jin Pyo mendengar Kyung Hee kena leukimia dan Yoon Sung mungkin akan melakukan tes darah.
Jin Pyo kesal, anak tidak berguna. Dia harus dihentikan.
Sementara Jaksa Kim senang dengan kemungkinan bisa mendapat sampel darah Yoon Sung.
Kyung
Hee sadar dan heran saat melihat ia ada di kamar RS yang mewah. Aku
tidak bisa tinggal di RS dan mendapat perawatan di situasi ini. Nana,
kau juga tahu kan.
Yoon Sung : Jika kita memikirkannya, apa situasinya akan berubah?
Nana minta Yoon Sung bicara dengan sopan, Kyung Hee sakit.
Kyung Hee : Aku tidak ingin menyusahkan orang lain, itulah sebabnya.
Yoon
Sung : Maka kau harus sehat. Jika kau pingsan lagi dan orang harus
membawamu ke RS, maka bukannya itu lebih menyusahkan? Karena kau tidak
punya keluarga, dengarkan nasihat orang lain.
Nana : Lee Yoon Sung!
Yoon
Sung : Jika kami mengijinkanmu pulang seperti ini, apa kau pikir kita
bisa tenang? Dengarkan kata dokter dan terima pengobatannya.
Yoon Sung bergegas keluar karena kesal. Sementara Kyung hee bingung.
Nana berusaha menjelaskan, Lee Yoon Sung bisa mengatakan hal-hal seperti itu, tapi dia bukan orang jahat.
Kyung hee : Anak muda dengan gelar Ph.D itu, namanya Lee Yoon Sung?
Nana membenarkan.
Yoon Sung lari ke atap RS. Ia teriak melampiaskan stress dan kekesalannya. Aish!!
Shik Joon mencoba menenangkannya. Tenang dulu, tenang..
Yoon
Sung marah, apa ini masuk akal? Karena dia membuangku untuk hidup
sendiri, dia seharusnya hidup dengan bahagia. Kenapa dia harus sakit?
Kenapa dia harus sakit di depan mataku?
Shik Joon : Benar, kau benar..menangislah, teriaklah. Dia benar2 jahat.
Yoon Sung menemui dokter dan mencoba menjelaskan kalau ia bukan "anak" asli Kyung Hee. Ini hanya kesalahpahaman.
Dokter
: Kami membutuhkan donor sumsum tulang belakang atau skenario terburuk,
Kyung Hee bisa meninggal saat menunggu donor yang cocok.
Dokter
berkata kalau yang diperlukan hanya tes darah untuk melihat kecocokan
DNA. Yoon Sung bersedia dan perawat menunjukkan arah lab ke Yoon Sung.
Yoon Sung pergi untuk tes darah, Shik Joon melihat Jin Pyo! Itu Kapten! Ia langsung ketakutan, apa yang harus kulakukan?
Jin
Pyo menemui Yoon Sung, Kau ingin tes darah, ya kan? Meskipun ibumu
membuangmu, kau jadi melunak hatimu saat kau dengar ia kena Leukimia?
Jangan bilang kau ingin mendonorkan sumsum tulangmu?
Yoon Sung : Jika perlu, maka aku akan melakukannya.
Jin
Pyo marah, siapa yang mengijinkan kau melakukannya? Tanpa ijinku,
setiap helai rambutmu dan tetes darahmu ada dalam kekuasaanku sebelum
pembalasan kita selesai.
Yoon Sung : Meskipun ia ibu yang membuangku, dia tetap ibuku. Jika ia meninggal seperti ini, aku tidak bisa membencinya.
Jin
Pyo : Jadi kau menyelamatkannya, agar bisa membencinya? Di saat darahmu
diambil, identitasmu akan diketahui. Ini akan menjadi akhir dari balas
dendam kita.
Yoon Sung : Ini hanya tes darah, bagaimana bisa mengungkap identitasku?
Jin Pyo : Meskipun kau tidak mengetahuinya, Jaksa Kim Yeong Joo selalu mengikutimu. Penyelidiknya bahkan mengikutimu ke RS ini.
Tapi Jang Pil Jae berhasil diamankan Sang Gook di dalam toilet :)
Jin
Pyo masih mencegah Yoon Sung, jika Jaksa Kim bisa mengikuti Yoon Sung
sampai sini, apa ia tidak akan bisa menemukan kalau Lee Kyung Hee adalah
ibu Yoon Sung? Tapi Yoon Sung tetap berkeras menyelamatkan ibunya.
Jin Pyo : Aku peringatkan, keputusanmu akan menentukan hidupmu.
Yoon
Sung tidak peduli dan tetap pergi ke lab. Shik Joon tanya apa kata
Kapten. Yoon Sung berkata kalau Jin Pyo melarangnya, tapi ia tetap akan
melakukan tes darah. Karena kalau tidak ibunya bisa meninggal.
Shik Joon : Benar, kau tidak bisa membiarkannya meninggal seperti itu. Tapi ini karena..kau tidak boleh meninggal.
Sang
Gook muncul dan menghalagi Yoon Sung. Kapten sudah bilang tidak! Yoon
Sung tidak mau mengalah, keduanya berkelahi. Ada dua orang lagi yang
datang membantu Sang Gook.
Mereka sempat pindah lokasi ke basement RS dan berkelahi disana. Tentu saja, Yoon Sung menang.
Jang Pil Jae masih terkurung haha..
Untung Jaksa Kim muncul dan menyelamatkan anak buahnya ini. Apa yang terjadi? dimana Lee Yoon Sung?
Jang Pil Jae : Saya tidak tahu.
Yoon
Sung selesai diambil darahnya. Jaksa Kim muncul. Yoon Sung
menyindirnya, jika ada yang lihat, ini akan menimbulkan salah paham.
Mereka akan mengira kau menyukaiku.
Jaksa Kim : Jangan mencemaskan itu. Aku pria normal.
Yoon Sung : Kalau begitu kau harus antri.
Jaksa Kim : Yang kubutuhkan adalah darahmu, Lee Yoon Sung.
Yoon Sung : Apa ini permainan vampir menghisap darah?
Jaksa
Kim mengeluarkan lencananya dan menunjukkan ke perawat, saya penyelidik
dari Seoul. Jaksa Kim Yeong Joo. Apa kami bisa minta sedikit darah Lee
Yoon Sung?
Perawat tanya apa Yoon Sung tidak keberatan. Yoon Sung dengan ringan menjawab, tidak masalah, silahkan saja.
Jaksa
Kim keluar ruangan dan Yoon Sung langsung mengikutinya. Jaksa Kim akan
membawa contoh darah ke NFS (wah..ketemu Da Kyung ngga ya haha) dan ia
minta Pil Jae mengikuti Yoon Sung.
Nana kebetulan mendengar percakapan mereka dan mengerti kalau mereka kemungkinan besar mengejar Yoon Sung. Nana mengejar mereka
Nana langsung menghentikan mobil Pil Jae. Pil Jae kaget setengah mati.
Nana mencari Yeong Joo, ia pernah minta Jaksa Kim menyelidiki kasusnya lagi. Dan Nana sudah menemukan saksi.
Pil
Jae berusaha melepaskan diri dari Nana, tapi Nana menghentikannya
dengan berbagai macam alasan. Jang Pil Jae kehilangan Yoon Sung lagi.
Good girl..
Yoon
Sung mengikuti Jaksa Kim ke NFS. Yoon Sung menunggu sampai ada
ambulance datang membawa mayat. Saat petugas memasukkan mayat, Yoon Sung
masuk ke dalam kantung mayat dan pura2 jadi mayat.
Petugas sempat heran, kenapa yang ini berat sekali? haha..
Setelah sampai di dalam, Yoon Sung segera keluar dari kantung mayat dan menyelinap keluar untuk mencari contoh darahnya.
Petugas Lab senior marah2, saat mendengar Jaksa Kim ingin mereka memeriksa darah. Apa dia pikir kita tidak sibuk?
Dokter
Lab itu seorang wanita setengah baya (Mungkinkah Dr. Hong? cocok dg
gambarannya haha) Dokter itu marah, apa kita pembantu Jaksa? Ada banyak
contoh darah untuk dianalisa dan ia datang hanya untuk sampel ini?
Dia ingin kita memeriksa contoh darah ini dan segera memberikan hasilnya?
Dokter
itu tidak menggubris bujukan rekan2nya dan jalan keluar untuk "memberi
pelajaran" pada Jaksa Kim. Siapa Jaksa Kim Yeong Joo?
Jaksa Kim : Ya, itu saya.
Dokter
Lab tertegun karena Jaksa Kim ternyata cowok keren haha..lalu ia
bersikap manis, ah pasti sangat mendesak karena kau datang kesini
sendiri. Kau ingin aku melakukannya dengan cepat?
Jaksa Kim : Saya mengandalkan anda.
Dokter Lab : Aku akan menyingkirkan pekerjaanku dan akan memeriksa ini untukmu.
Sekarang
saatnya City Hunter beraksi. Yoon Sung berusaha masuk ke lab dari
jendela NFS. Ia bergelantungan kaya Jet Lee atau Jacky Chan dari jendela
satu, lompat ke jendela lain.
Tangannya hampir tergelincir, untung Yoon Sung bisa menangkap tepi jendela dengan satu tangan. Fiuh..stuntman-nya keren.
Di
dalam Lab, Dokter itu memuji-muji Yeong Joo. Dia benar2 tipeku, apa kau
pernah melihat Jaksa tampan sebelumnya? Matanya berkilauan seperti
bintang, wajah yang diukir tanpa lemak berlebih! Dengan fisik bagaikan
patung David..oh aku akan pingsan!
Yoon
Sung menemukan jendela lab yang terbuka dan melihat sampel darahnya di
rak. Ia dengan hati-hati menyelinap diantara rak, lalu mengambil sampel
darahnya dan menggantinya dengan sampel lain lalu keluar lewat jendela.
Gerakan Yoon Sung membuat Jaksa Kim curiga, ia langsung mendekati jendela dan melongok keluar..tapi tidak ada siapa-siapa.
Yoon Sung bergelantungan tapi berhasil masuk lewat jendela lain.
Yoon Sung turun lewat tangga dengan tenang. Tidak sadar kalau Jaksa Kim ada di belakangnya.
Jaksa Kim juga tidak tahu kalau ada Yoon Sung di depan sana.
Yoon Sung hampir sampai ke aula terbuka yang pasti akan membuatnya ketahuan.
Tiba-tiba sebuah tangan menariknya masuk ke sebuah pintu. Jaksa Kim lewat.
Yoon Sung reflek meraih belati dan menekan orang yang menariknya ke dinding.
Ternyata orang itu Nana!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar